RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jembatan yang jebol di Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru beberapa waktu lalu, masih menjadi perbincangan. Hal tersebut setelah satu unit mobil 10 roda terjungkal masuk ke dalam sungai.
Hingga saat ini, pasca kejadian masih dilakukan pemeriksaan pasca ambruknya salah satu bagian di jembatan tersebut. Meski demikian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII, Miftachul Munir menyebut, jebolnya jembatan tersebut diduga kuat lantaran muatan mobil yang melebihi kapasitas.
Ia menyebut, bukan hanya mobil tersebut yang melintas di Jembatan sebelum ke kejadian. Namun terdapat dua mobil sejenisnya yang telah mendahului.
"Sebelum jebol ada trek yang sama dengan memuat 600 karung pupuk. Kurang lebih 30 ton. Saat truk ketiga lewat ini yang jebol," sebut Munir di kantor DPRD Makassar usai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi D yang berlangsung hingga menjelang magrib.
Munir menyebut, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan forensik.
"Kepastian kerusakannya masih menunggu tim, termasuk perbaikan. Apakah diganti semua sama seperti membuat jembatan baru ataukah hanya perbaikan sebagian atau bagaimana," tambahnya.
Terkait kerusakan jembatan perhubungan antar kota itu, Munir menyebut akan ada pembahasan di Jakarta. Terkait kerusakan jembatan itu pula, Munir mengaku pihaknya setiap tahun ada pengecekan kelayakan penggunaan.
"Besok ada pembahasan di Jakarta. Tiap tahun dari ribuan jembatan yang ada kami melakukan pemeriksaan. Bagi yang tidak layak pakai pasti akan ditutup," sebutnya.
Munir tak menyebut jembatan tersebut sudah tak layak pakai. Pasalnya kendaraan lain sudah lewat dan jebol saat kendaraan yang disebut over kapasitas lewat.
"Jika tidak layak semua kendaraan tidak akan lewat. Jembatannya masih berdiri cuma sebagian yang rusak. Ada tiga jembatan seperti ini dan akan kami periksa," tambahnya.