Senin, 17 Februari 2020 09:36
AP
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, MEKSIKO - Ribuan wanita feminis menyerbu istana kepresidenan Meksiko untuk memprotes pembunuhan mengerikan seorang wanita muda yang ditikam, dikuliti dan dimutilasi.

 

Para pengunjuk rasa melemparkan cat berwarna merah darah ke pintu istana. Mereka juga menulis slogan-slogan seperti "negara bagian wanita" dan "kami tidak akan dibungkam"

Demonstrasi dipicu oleh kemarahan atas pembunuhan Ingrid Escamilla, 25 tahun di Mexico City. Foto-foto grafik mayatnya yang dimutilasi kemudian diterbitkan di surat kabar.

Seorang pengunjuk rasa menulis 'INGRID' dengan cat warna pink di pintu lain istana, sebagai penghormatan kepada Escamilla.

 

Para demonstran juga meneriakkan, "Tidak seorang pun yang terbunuh!" dan 'Keadilan!'

Ratusan orang juga berbaris ke kantor-kantor media yang menerbitkan foto-foto mengerikan dari TKP. Sebuah truk koran di luar dibakar.

La Prensa, sebuah surat kabar yang memuat gambar mengerikan di sampulnya, membela diri bahwa itu merupakan protes, karena pemerintah lebih suka diam.

Mereka juga mengatakan terbuka untuk diskusi tentang penyesuaian standar di luar persyaratan hukum.

"Kami mengerti hari ini bahwa itu tidak cukup, dan kami telah memasuki proses peninjauan yang lebih dalam," kata surat kabar itu dalam pernyataan di halaman depan pada hari Jumat.

Pembunuhan Escamilla adalah yang terbaru dalam gelombang pembunuhan brutal terhadap wanita yang dijuluki 'femicides' oleh para pengunjuk rasa.

Menurut pemerintah dan para aktivis, sekitar 10 wanita dibunuh setiap hari di Meksiko hanya karena mereka wanita.

Tahun lalu ada 3.825 wanita yang kehilangan nyawa, yang naik 7 persen dari 2018, menurut angka federal.

"Bukan hanya Ingrid. Ada ribuan pembunuhan wanita," kata Lilia Florencio Guerrero, yang putrinya dibunuh dengan kejam pada tahun 2017. "Itu membuat kami marah dan marah," katanya.

Dia meminta Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang berada di dalam istana ketika protes berlanjut, untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan.

TAG

BERITA TERKAIT