RAKYATKU.COM - Seorang pria Louisiana menghadapi 70 tahun penjara karena membakar tiga gereja tahun lalu.
Holden Matthews melakukannya bukan karena kebencian atau teror, melainkan untuk membangun reputasi sebagai musisi black metal.
Pria berusia 22 tahun itu telah mengakui membakar tiga gereja di St. Landry Parish, dan Louisiana. Ia mengatakan bahwa tindakan itu untuk mempromosikan dirinya sendiri di antara para penggemar black metal.
Menurut laporan, Matthews membakar tiga gereja menggunakan bensin dan kain berminyak di tengah malam, dalam rentang 10 hari.
"Holden Matthews membuat keputusan sadar untuk secara acak menargetkan dan menghancurkan gereja-gereja di komunitasnya sendiri," kata agen khusus FBI, Bryan Vorndran.
"Tindakannya yang kejam itu menimbulkan rasa sakit dan kesedihan yang hebat pada jemaat-jemaat, serta semua Paroki St. Landry."
Setelah melakukan pembakaran, Matthews muncul di internet dan membual tentang tindakannya kepada penggemar black metal lainnya.
Ia juga mengirimkan video dan foto pembakaran kepada teman-temannya, disertai dengan lirik lagu black metal dan sampul album yang terinspirasi oleh tindakan yang dibuatnya.
Ia dikabarkan berencana untuk menggunakan foto gereja yang terbakar sebagai sampul album untuk bandnya, Pagan Carnage.
Setelah ditangkap, pemuda itu mengklaim bahwa ia hanya melakukannya "untuk meningkatkan profilnya sebagai musisi Black Metal".