RAKYATKU.COM - China mengecam negara-negara di barat karena 'bereaksi berlebihan' terhadap virus corona. Virus tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.500 orang.
Dalam sebuah wawancara luas dengan Reuters, Anggota Dewan Negara Wang Yi mengatakan: "Keseluruhan epidemi ini terkendali. Epidemi ini benar-benar tiba-tiba. Ini telah membawa tantangan bagi China dan dunia."
"Kami telah mengambil upaya pencegahan dan kontrol yang sangat lengkap, upaya yang sangat komprehensif. Sehingga saya tidak bisa melihat negara lain yang bisa melakukan ini," katanya, dikutip dari Mirror Online, Sabtu (15/2/2020).
Wang, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri, menambahkan bahwa setiap pemimpin di negara lain akan menghadapi tantangan yang sangat sulit. "Tapi Cina sudah bisa melakukan ini."
Di Inggris, sejumlah operasi dan sekolah dokter terpaksa ditutup sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran virus. Jumlah kematian akibat wabah koronavirus di daratan Cina naik menjadi 1.523 pada akhir Jumat, setelah 143 orang meninggal selama hari itu.
Jumlah kematian baru di provinsi Hubei tengah, di episentrum wabah coronavirus, naik 139 pada hari Jumat.
Sebagian besar kematian baru terjadi di ibukota provinsi Hubei, Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal, dengan 107 kematian baru.
Sebanyak 1.123 orang di Wuhan kini meninggal karena virus korona.
Ada 2.641 infeksi baru yang dikonfirmasi di seluruh daratan Cina, sehingga total nasional menjadi 66.492.
Sejumlah pameran perdagangan dan konferensi industri di China dan luar negeri telah ditunda karena pembatasan transportasi dan kekhawatiran tentang penyebaran virus.
Wang melanjutkan: "Beberapa negara telah meningkatkan tindakan, termasuk tindakan karantina, yang masuk akal dan dapat dimengerti, tetapi untuk beberapa negara mereka telah bereaksi berlebihan, yang telah memicu kepanikan yang tidak perlu.
"Saya yakin bahwa negara-negara itu merenungkan hal ini ketika situasi berkembang dan epidemi secara bertahap dikendalikan.
"Mereka secara bertahap akan melepaskan pembatasan seperti itu. Karena pada akhirnya, negara-negara ini perlu berinteraksi dengan China."
Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar, sementara Gedung Putih menolak memberikan komentar.