RAKYATKU.COM - Robot suatu saat akan berbaur di tengah-tengah manusia. Mereka akan dikerahkan sejumlah negara-negara sebagai mata-mata.
Begitulah yang diungkapkan ahli robotika, Dr Ian Pearson. Dia percaya robot akan dengan mudah dapat berbaur dengan populasi manusia tanpa kita sadari, dikutip dari Daily Star, Sabtu (15/2/2020).
Mantan insinyur sibernetika itu meramalkan negara-negara barat akan membuat undang-undang untuk memastikan warga mengetahui keberadaan robot.
Namun dia memperingatkan, negara-negara lain akan mengabaikan perlunya aturan-aturan ini. Dan mengambil keuntungan dengan menempatkan robot seperti manusia sebagai mata-mata.
Dia menyoroti Cina sebagai negara yang mungkin menggunakannya sebagai bentuk CCTV di negara lain.
"Ketika Anda berbicara dengan kecerdasan buatan (AI) online, ia harus memberi tahu Anda bahwa itu adalah AI, karena Anda berbicara dengan robot dan bukan manusia," kata pria yang juga futurolog ini.
"Jika Anda adalah negara kecil atau merdeka dan tidak berlangganan otoritas barat, jangan berpikir bahwa Eropa harus memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan. Maka Anda dapat melanjutkan dan melakukan apa pun yang Anda inginkan."
"Cina, karena kecintaannya pada otoriterisme dan pengawasan, dapat memutuskan bahwa cara termudah untuk memantau orang-orangnya adalah dengan menggunakan robot yang dikendalikan negara yang menyamar sebagai orang di antara semua orang."
"Itu akan menjadi cara yang sangat baik untuk melakukannya, bukan?"
Hanya karena Eropa telah memutuskan untuk menjadikannya ilegal dan Lembah Silikon memutuskan itu tidak sesuai dengan standar mereka, itu masih dapat terjadi di tempat-tempat seperti Cina atau Rusia atau di tempat lain.
Pearson lebih lanjut mengatakan bahwa tidak etis bagi siapa pun di masa depan untuk membiarkan robot berbaur tanpa pemberitahuan.