RAKYATKU.COM - Kasus-kasus virus corona di Cina cenderung memburuk selama dua bulan ke depan. Hal itu diungkapkan seorang ahli, Yu Xiaohua yang juga profesor ekonomi di Universitas Göttingen di Jerman.
Dia mengatakan, virus itu tidak akan mencapai puncaknya hingga sekitar 90 hari setelah wabah awal, dikutip dari Daily Star, Kamis (13/2/2020).
Setidaknya 25 orang telah meninggal akibat virus mirip flu sejauh ini, dengan lebih dari 600 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia sejak kasus pertama tercatat pada 31 Desember.
Itu berarti penyebaran virus tidak akan melambat sampai Maret paling cepat.
Profesor Yu juga memperingatkan bahwa epidemi itu tidak akan berakhir sampai awal Mei, katanya di Weibo, platform seperti Twitter di China.
Yu mengatakan ramalannya didasarkan pada model matematika yang menggunakan informasi tentang wabah Sars pada 2002 dan 2003.
Tetapi dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Cina 21st Century Business Herald, Yu mengatakan perkiraannya tidak memperhitungkan upaya pemerintah China untuk menahan penyebaran penyakit itu.
Kota Wuhan berada di bawah karantina setelah kasus pertama dilacak kembali ke pasar makanan di kota.
Profesor Yu mengklaim bahwa sekarang Wuhan hampir dikunci total, jumlah infeksi kemungkinan dapat dikendalikan.