RAKYATKU.COM - Nabi Muhammad saw memiliki sikap romantis kepada istri-istrinya. Rasulullah juga memiliki panggilan sayang.
Aisyah adalah istri Rasulullah saw yang terhitung paling muda di antara istri-istri yang lain. Bahkan termasuk istri yang paling disayang. Atas rasa sayangnya dengan Aisyah, Rasulullah memiliki panggilan sayang khusus.
Aisyah bisa disebut sebagai salah satu istri Rasulullah yang paling cerdas dan paling kritis.
Atas sikap kritis Aisyah tersebut Badruddin az Zarkasyi menulis kitab khusus untuk Aisyah dalam bukunya 'Al Ijabah li Iradi Mastadrakathu Aisyah alas Shahabah'.
Dalam buku itu juga dijelaskan Rasulullah memiliki beberapa panggilang khusus untuk Aisyah, bahkan disebut panggilan tersebut adalah panggilang sayang Rasulullah kepada Aisyah.
Dikisahkan, suatu hari Aisyah meminta Rasulullah mengajarinya sebuah doa yang bisa dia ucapkan saat berdoa. Hadis ini diriwayatkan oleh istri Rasulullah yang lain, Ummu Salamah dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya.
"Ya Rasulullah SAW, ajarkanlah aku sebuah doa yang bisa aku amalkan," pinta Aisyah.
"Wahai Uwaisy, katakanlah 'Allahumma Rabbi Muhammadin al-umiyyi adzhib anny ghaidhal qalbi wa ajirni min mudlalatil fitani'."
Dari hadis di atas, jelas bahwa kata Uwaisy bukanlah sebutan untuk orang lain, melainkan ditujukan langsung kepada Aisyah. Dalam kaedah nahwu, panggilan seperti ini adalah tasghir tahbib, yaitu tujuannya adalah untuk memanggil dengan rasa cinta.
Ibn Salah dalam Tabaqat-nya sempat kaget dengan panggilan Rasulullah ini. Panggilan ini sebagaimana panggilan 'Ya Aba Umair'. Kata ‘Umar’ dirubah menjadi ‘Umair’ untuk memanggil dengan rasa sayang.
Dalam riwayat Sahihain, Aisyah juga dipanggil dengan sebutan 'Ya Aayish'. Panggilan Rasulullah ini adalah termasuk panggilan tarkhim. Dalam ilmu nahwu, panggilan (munada) tarkhim ini tujuannya adalah panggilan halus, bisa juga panggilan sayang dengan membuang huruf untuk meringankan.
Selain itu, sebagaimana disebut al-Zarkasyi, Aisyah adalah satu-satunya istri yang dipanggil Rasulullah dengan panggilan kunyah, yaitu memanggil dengan menisbatkan anak pertamanya dengan di awali kata abu atau ummu, padahal Aisyah tidak memiliki anak dari Rasulullah.
Walaupun demikian, Rasulullah memanggilnya dengan sebutan 'Ummu Abdullah'. Nama Abdullah adalah nama keponakannya, yaitu Abdullah bin Zubair.
Nisbat kunyah Aisyah kepada Abdullah bin Zubair adalah karena Abdullah adalah sudah seperti anak Aisyah sendiri.
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga memanggil Aisyah dengan sebutan 'Ya Khumaira', yang artinya perempuan yang kemerah-merahan pipinya.
Disebut oleh Zainuddin al Zarkasyi bukan sebagai merah yang sempurna, alias hanya kemerah-merahan.
Wallahualam.
Sumber: Islami.co