Kamis, 13 Februari 2020 04:00
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Penyakit kaki dan mulut bisa menjadi kunci untuk menyembuhkan kanker paling mematikan di dunia. Hal ini berdasarkan penelitian terbaru.

 

Virus itu mengandung protein yang membunuh sel tumor pankreas, demikian temuan para ilmuwan Inggris, dikutip dari Mirror Online, Kamis (13/2/2020).

Ini dapat menyebabkan terapi baru untuk suatu bentuk penyakit yang memiliki tingkat kelangsungan hidup terburuk. Hanya satu dari dua puluh pasien yang hidup lima tahun setelah diagnosis.

Hampir dua dekade lalu penyakit kaki-dan-mulut menyebabkan pemusnahan jutaan hewan ternak.

 

Sekarang tampaknya rute yang menginfeksi ternak juga bisa menjadi jalan untuk mengobati kanker.

Studi inovatif mengidentifikasi peptida, atau fragmen protein, dalam virus yang menargetkan 'v' 6, molekul yang ditemukan di permukaan sel kanker pankreas.

Dalam percobaan pada tikus itu digunakan untuk membawa obat yang sangat kuat, yang disebut tesirine, ke tumor -yang dihancurkan sepenuhnya.

Penulis utama Profesor John Marshall, dari Barts Cancer Institute, Queen Mary, University of London, mengatakan: "Virus penyakit kaki-dan-mulut menggunakan 'v' 6 sebagai rute untuk menginfeksi ternak, ketika virus mengikat protein ini pada lidah sapi.

"Dengan menguji potongan protein dalam virus yang melekat pada 'v' 6, kami telah mengembangkan rute untuk mengantarkan obat khusus untuk kanker pankreas.

"Penelitian kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa 84 persen pasien kanker pankreas memiliki tingkat tinggi 'v' 6 pada kanker mereka."

Tes, yang dijelaskan dalam jurnal Theranostics, dilakukan pada sel yang tumbuh di laboratorium dan pada tikus hidup.

Sel-sel kanker manusia yang identik secara genetik digunakan, baik dengan dan tanpa 'v' 6. Yang pertama paling terpengaruh ketika terkena peptida dan kombinasi obat. Yang terakhir membutuhkan dosis yang jauh lebih tinggi untuk dibunuh.

Uji coba pada tikus memberikan hasil yang paling mengesankan. Tikus yang memiliki tumor 'positif' 6-positif hanya membutuhkan jumlah kecil tiga kali seminggu. Ini menghentikan pertumbuhan tumor sepenuhnya.

Ketika dosis ditingkatkan dan diberikan hanya dua kali seminggu, semua tumor ini hilang.

TAG

BERITA TERKAIT