RAKYATKU.COM - Fast radio burst (FRB) mungkin merupakan anomali paling misterius di ruang angkasa. Banyak yang memiliki asal yang tidak diketahui.
Menurut sebuah studi baru, sebuah FRB telah terlihat berasal dari galaksi 500 juta tahun cahaya dari Bumi dan berulang setiap 16 hari. Tapi tidak ada yang tahu kenapa.
Dikenal sebagai FRB 180916.J0158 + 65, FRB ini mengirimkan semburan gelombang radio untuk jangka waktu empat hari, berhenti untuk jangka waktu 12 hari, lalu mengulanginya siklus serupa.
28 pola awal pertama kali diamati antara September 2018 hingga Oktober 2019, menurut sebuah studi yang diterbitkan sebelumnya.
"Kami menyimpulkan bahwa ini adalah periodisitas pertama yang terdeteksi dalam jenis apa pun dalam sumber FRB," tulis para peneliti dalam penelitian tersebut.
"Lokasi yang ditemukan secara radikal berbeda dari FRB berulang yang sebelumnya terletak, tetapi juga berbeda dari semua FRB sebelumnya dipelajari," kata Kenzie Nimmo, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Amsterdam, dalam sebuah pernyataan.
"Kami berpikir bahwa peristiwa ini mungkin tidak terkait dengan jenis galaksi atau lingkungan tertentu. Mungkin FRB diproduksi di kebun binatang besar lokasi di seluruh alam semesta dan hanya memerlukan beberapa kondisi khusus untuk terlihat."
Tidak jelas apa yang menyebabkan pola berulang.
"Mungkin FRB bisa mengorbit objek yang padat, misalnya, lubang hitam, menyebabkan polanya terulang," kata para peneliti dalam penelitian ini.
"Mungkin juga itu berasal dari sistem bintang biner, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian."
Beberapa peneliti berspekulasi mereka berasal dari peradaban makhluk luar angkasa, tetapi yang lain, termasuk Search for Extraterrestrial Intelligence Institute, atau SETI, mengatakan bahwa penjelasan itu "benar-benar tidak masuk akal."
FRB ini telah ditelusuri ke sebuah galaksi yang dikenal sebagai SDSS J015800.28 + 654253.0. Dan meskipun jaraknya sangat jauh dari Bumi, itu adalah FRB terdekat yang terdeteksi sejauh ini.
FRB pertama kali ditemukan pada 2007. Ini masih relatif baru bagi para astronom dan asal-usulnya masih misterius.
Menurut ScienceAlert, beberapa dari mereka dapat menghasilkan energi sebanyak 500 juta matahari dalam beberapa milidetik.