Selasa, 11 Februari 2020 19:30
Jessica Breeze (kanan) dan Colin Brady (kiri)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Pada Suatu malam di bulan Juni 2019, Jessica Breeze nyaris dibunuh oleh ayahnya.

 

Sang ayah, Colin Brady mengacungkan pisau sambil terus mengancam Jessica. Tapi ketika dia lengah, putrinya menancapkan pisau di punggungnya. Benda tajam itu masuk sedalam 18 inci, dan menembus paru-paru kirinya. Ia meregang nyawa.

Setelah kematian ayahnya, Jessica diadili. Dia dituduh melakukan pembunuhan. Tapi pekan lalu, Teesside Crown Court memutuskan untuk membebaskannya dari tuduhan.

Kini, wanita berusia 20 tahun itu mengenang bagaimana ayahnya memperlakukannya 'seperti anjing'.

 

Dia mengatakan bahwa dia sudah menghadapi kekerasan sang ayah sejak usia 13 tahun. Bahkan, pernah suatu ketika ayahnya memegang parang di tenggorokannya.

Tentara hari pembunuhan, Jessica mengatakan kepada Mirror Online bahwa pada tanggal 20 Juni tahun lalu, dia diserang setelah keluar dengan pacarnya. 

Sang ayah meninju wajahnya dan mencekiknya. Ketika ibunya berusaha melerai mereka, wanita itu juga diserang.

"Ibu mencoba untuk berada di antara kami, jadi dia menyerangnya. Saya meringkuk di sofa. Saya naik ke kamar ibuku, saya mencoba keluar dari jendela, melompat keluar rumah," kenangnya.

“Dia telah mengambil telepon saya dan telepon ibu saya dan dia mengunci pintu."

"Dia terus berteriak: Kamu adalah wanita binasa, Tidak ada jalan keluar."

Kemudian, Colin masuk ke kamar dan menangkap Jessica, lalu mulai mencekiknya di tempat tidur.

Tapi, entah bagaimana anak perempuan itu bisa menikam ayahnya dari belakang.

Selama sidang, jessica memberi tahu para hakim bahwa dia tidak bisa mengingat dengan pasti bagaimana dia menikam ayahnya.

Yang pasti, dia sempat mengucap "Ayah maaf"

Pisau menembus paru-paru kiri sang ayah. Dan meskipun paramedis membawanya ke Rumah Sakit Universitas James Cook di dekatnya, ia tidak bisa diselamatkan.

Persidangan mendengar bahwa Colin Brady memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga.

Jessica menangis setelah dibebaskan dari tuduhan. Ibunya dipeluk oleh beberapa anggota keluarga di galeri umum, sementara kerabat lainnya meninggalkan ruang sidang dengan menangis.

TAG

BERITA TERKAIT