RAKYATKU.COM - Peneliti mengungkapkan orang yang tinggal di dekat jalan raya yang penuh lalu lalang kendaraan memiliki risiko terkena neurologis atau gangguan sistem saraf seperti demensia, parkinson, alzheimer, multiple sclerosis (MS), dan alzheimer.
Dilansir GulfToday, Sabtu (8/2/2020), temuan itu telah diterbitkan dalam jurnal Environmental health. Tim peneliti dari Universitas British Columbia menganalisis 678.000 orang dewasa di Metro Vancouver, Kanada.
Para peneliti menyimpulkan orang yang tinggal kurang dari 50 meter dari jalan raya mempunyai risiko lebih tinggi terkena gangguan neurologis, kemungkinan karena meningkatnya paparan polusi udara.
"Untuk pertama kalinya, kami telah mengonfirmasi hubungan antara polusi udara dengan risiko demensia, Parkinson, Alzheimer, dan multiple sclerosis yang lebih tinggi," kata pemimpin penelitian itu, Weiran Yuchi di Kanada.
Peneliti menduga peningkatan risiko gangguan sistem saraf ini terjadi karena orang tersebut lebih sering terkena paparan partikel asap dan debu dari jalan raya.
Bisa jadi partikel asap dan debu masuk ke dalam tubuh dan mengganggu fungsi kerja otak yang berhubungan dengan memori.
Gangguan neurologis adalah suatu istilah yang menggambarkan kerusakan yang terjadi di otak atau saraf pendukung otak, ataupun keduanya, sehingga memengaruhi fungsi saraf dan otak. Gangguan neurologis sebagian besar tidak dapat disembuhkan dan biasanya memburuk dari waktu ke waktu.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis 678.000 orang berusia antara 45 sampai 84 yang tinggal di Vancouver, Kanada dari 1994 hingga 2003.
Selama riset, para peneliti menemukan 13.170 kasus demensia, 4.201 kasus parkinson, 1.277 kasus Alzheimer, dan 658 kasus Multiple Sclerosis. Untuk belasan ribu kasus demensia tersebut, 14 persennya adalah orang yang tinggal di dekat jalan raya.