RAKYATKU.COM - Sejak kecil dianggap anak perempuan. Bahkan, nama kecil yang diberikan orangtua, adalah Siti Aisyah.
Nama sebenarnya, Kevin Ridho. Umurnya 26 tahun. Dia terlahir memiliki kelamin ganda.
Namun, kini warga Desa Marga Ayu, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini, mulai berani untuk membuka diri.
Bahkan, dia berani berbagi cerita ke salah satu vlogger, Gritte Agatha.
Dalam kanal YouTube Agatha, Kevin menceritakan perjalanan hidupnya hingga akhirnya berani membuka diri ke publik.
Kevin bercerita, saat lahir, dia memiliki vagina dan dua benjolan testis. Namun, seiring beranjak dewasa, Kevin tak pernah mengalami menstruasi dan tumbuh payudara seperti wanita pada umumnya.
Selain itu, Kevin mulai tertarik dengan wanita. Di wajah kevin, juga muncul bulu kumis dan jenggot halus.
Setelah beranjak dewasa, Kevin akhirnya memberanikan diri untuk memeriksakan diri ke dokter.
"Saya sadar dari umur 16 tahun, tapi saya berani cek kesehatan tahun 2014. Saya pendam, menjaga perasaan orangtua," ujar Kevin saat berbincang dengan Agatha.
Adapun Kevin beberapa kali harus memeriksakan diri ke rumah sakit yang berbeda.
Ini karena rumah sakit di Tegal belum sanggup untuk menangani kasus seperti ini.
Di salah satu rumah sakit yang Kevin datangi, dokter kemudian menyarankannya untuk melakukann operasi.
Namun, operasi itu kemungkinan tidak akan sempurna. Salah satunya untuk pembuahan.
Hingga kini, Kevin telah menjalani dua operasi. Kevin harus kembali menjalani dua operasi lainnya.
"Harusnya ada dua lagi (operasi), untuk rekonstruksi kelamin, dibentuk lagi. Mungkin diambil daging dari tangan, terus dibikin penis," ujar Kevin.
"Sekali operasi mahal, jadi saya pakai BPJS," ujar Kevin melanjutkan.
Kevin mengatakan, tak pernah sekalipun dia mendapat penolakan dari keluarga karena kondisinya yang tidak sempurna.
Seluruh anggota keluarga Kevin mendukungaya penuh.
Namun, masih saja ada yang menganggap Kevin adalah perempuan yang membuatnya sedikit risih.
"Pandangan orang terhadap saya perempuan, kurang nyaman saja," ucap Kevin.
Hampir gagal terbang
Kevin menceritakan, karena perubahan dari wanita ke laki-laki, ia hampir gagal terbang.
Saat itu dia hendak pergi ke suatu daerah menggunakan pesawat.
Saat pemeriksaan identitas, petugas bandara melihat perbedaan antara Kevin yang sekarang dan yang tertera di KTP.
Kevin kemudian dibawa ke sebuah ruangan untuk dimintai keterangan.
Kepada petugas, Kevin menceritakan semuanya.
"Saya ke bandara, KTP dan nama beda. Ya udah saya dibawa ke ruangan oleh dua petugas, cewek. Ya udah dilihat, tapi sesuai KTP. Ya, udah saya berangkat," ujar Kevin.
Orangtua bangga
Ratmo (51) dan Karsinah (50), orangtua dari Kevin bangga karena Kevin yang sebelumnya merasa minder karena terlahir memiliki kelamin ganda, kini mau terbuka dan telah menemukan jati diri.
"Ya alhamdulillah. Dia kembali percaya diri," kata Karsinah kepada Kompas.com di rumahnya, Jumat (7/2/2020), usai menyaksikan cuplikan video Kevin di Youtube.
Karsinah bercerita, sekitar 26 tahun silam, Kevin lahir.
Ia tak mengingat betul tahun berapa anaknya tersebut lahir. Ia hanya menghitung jarak umur dari kakak Kevin yang kini berusia 28.
Kevin merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara.
Saat lahir, orangtua mengetahui ada kejanggalan pada organ kelamin Kevin.
Terdapat kelamin perempuan, tapi ada juga benjolan seperti kelamin laki-laki di atasnya.
Meski keduanya mengaku mengetahui ada kejanggalan, tapi mereka tak bisa berbuat lebih.
Keterbatasan ekonomi juga membuat mereka belum memeriksakan kondisi Kevin pada saat itu.
Akhirnya keduanya memberi nama bayi itu Siti Aisyah.
"Waktu SD seperti anak perempuan lainnya. Dia sekolah pakai rok. Namun, menjelang remaja mulai nampak perbedaannya. Istilahnya hormon laki-lakinya lebih kuat," kata Karsinah.
Sementara Ratmo menambahkan, perbedaan yang dimaksud sama seperti yang diceritakan Kevin.
Anaknya tidak menstruasi dan tidak memiliki payudara.
"Setelah lulus SD, sudah tidak mau pakai rok. Dia merasa kalau dirinya anak laki-laki," ucap Ratmo.
Setelah lulus SD, Kevin sebenarnya ingin melanjutkan ke jenjang SMP.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, Kevin akhirnya memilih merantau ke luar kota.
Setiap Lebaran, Kevin pulang kampung.
Beranjak remaja, Kevin sudah bersikap menjadi laki-laki sepenuhnya.
Kevin bahkan sudah dua kali melakukan operasi di sebuah rumah sakit di Semarang pada tahun 2019.
"Operasi tahun 2019 itu untuk menutup alat kelamin perempuan, dan melancarkan alat kelamin laki-lakinya. Memang informasinya harus operasi lagi biar tuntas," kata Ratmo
Ratmo sebenarnya ingin operasi anaknya tersebut tuntas. Namun, lagi-lagi ia mengaku tak memiliki biaya. Kini
Keduanya berharap pemerintah datang untuk membantu mencarikan solusinya.
Ratmo dan istrinya sudah pernah mendatangi pengadilan untuk berkonsultasi perihal perubahan identitas anaknya.
Saat itu, pihak pengadilan menyarankan agar mendatangi kelurahan setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani.
"Harus ada surat keterangan dari dokter yang menyatakan laki-laki," ujar Ratmo.
Sumber: kompas.com