RAKYATKU.COM - Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menerima kunjungan dari Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Rachmat Kaimuddin. Pertemuan berlangsung pukul 17.00 Wita di Ruang Kerja Rektor, Lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Jumat (7/2/2020).
Dalam perbincangan, Rachmat menjelaskan, dirinya baru sebulan ditunjuk menjadi CEO Bukalapak. Dia menggantikan Achmad Zaky yang mengundurkan diri.
“Bukalapak ini adalah ekosistem marketplace yang memiliki banyak potensi. Terdapat hampir 80 juta pengguna, dimana sekitar 5 juta diantaranya adalah penjual. Setiap hari, jumlah transaksi yang berlangsung di Bukalapak mencapai 2 juta transaksi, dengan nilai transaksi sekitar 1,5 miliar per hari,” kata Rachmat.
Kedatangan Rachmat bersama rombongannya adalah untuk menjajaki kerja sama dengan Unhas. Baik untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, maupun untuk turut serta bersama-sama mengembangkan iklim kewirausahaan, terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami membutuhkan seribuan tenaga IT setiap tahun. Tapi di luar itu, terdapat sekitar lima juta potensi UMKM yang perlu kita intervensi, membantu mereka menghasilkan produk berkualitas dan unggul agar dapat bersaing. Ini perlu kolaborasi bersama universitas,” kata pria kelahiran Makassar ini.
Prof Dwia menyambut baik kehadiran Rachmat dan rombongan. Pada kesempatan itu, turut mendampingi Rektor Unhas adalah Ketua Center of Microfinance (Prof Gagaring Pagalung), Direktur Alumni dan Penyiapan Karir (Abdullah Sanusi Ph.D), dan Direktur Komunikasi (Suharman Hamzah, Ph.D).
Rektor Unhas mengatakan bahwa era sekarang, kolaborasi antara kampus dan dunia usaha telah menjadi keharusan. Kita menghadapi tantangan masa depan yang membutuhkan kompetensi tenaga kerja yang memiliki inovasi dan siap pakai.
“Mas Menteri telah meluncurkan program baru. Sekarang ini, setiap mahasiswa harus mempunyai pengalaman dengan dunia kerja, misalnya melalui magang. Kita tentu dapat berkolaborasi disini. Alternatif lainnya, kita di Unhas bisa membuka progrma vokasi sesuai kebutuhan dunia industri, misalnya vokasi dalam bidang coding dan computer programming. Itu bisa kita bahas,” kata Prof Dwia.
Dalam pembicaraan yang berlangsung selama 45 menit itu, Prof Dwia dan Rachmat banyak bertukar gagasan terkait rencana kolaborasi yang akan dilakukan. “Saya harap Pak Direktur Alumni dan Ketua Center of Microfinance bisa menindaklanjuti gagasan ini,” kata Prof Dwia.
Pada kesempatan itu, Prof. Dwia juga mengatakan rasa bangganya karena ternyata CEO Bukalapak adalah putra Makassar. Rachmat Kaimuddin menyelesaikan pendidikan sarjana dan pascasarjana di Amerika Serikat.
Ia pernah berkarir pada beberapa perusahaan milik Bosowa Group. Sebelum menjabat sebagai CEO Bukalapak, Rachmat adalah Direktur Bank Bukopin, yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Bosowa Group.