Rabu, 05 Februari 2020 23:21
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Rabu (5/2/2020), sekitar pukul 12.00 Wita. Personel kepolisian mendatangi rumah warga kurang gizi di Kampung Tombolo, Desa Lebangmanai Utara, Jeneponto. 

 

Mereka dari Polsek Kelara. Rombongan itu dipimpin Kapolseknya, Iptu Bakri. Juga datang Camat Rumbia Abd Radjab dan Kepala Desa Lebangmanai Utara Ahmad Nuru.

Mereka mendatangi anak yang kekurangan gizi. Namanya Nurhadija. Bayi berusia 11 bulan itu anak dari Muh Anugerah (21) dan Putri (17).

"Nurhadijah ketika lahir dalam keadaan normal. Dan selama tinggal di Dusun Tombolo di rumah kakeknya tidak ada tanda-tanda mengalami kekurangan gizi. Setelah berumur 3 bulan, ia dibawa oleh kedua orang tuanya untuk tinggal di Kota Makassar," ujar Plt Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul. 

 

Kata dia, ayah dari anak tersebut bekerja sebagai supir mobil. Selama mereka tinggal di Makassar, Nurhadijah kurang mendapatkan asupan gizi yang memadai. Sehingga kondisinya sangat kurus.

Mendengar hal itu, kakek Nurhadijah menyarankan untuk membawa cucunya kembali ke Dusun Tombolo. Agar bisa mendapatkan gizi yang memadai. 

Setelah beberapa hari, ternyata kondisinya tidak banyak berubah. Maka pihak keluarga berinisiatif untuk membawanya ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lebangmanai Utara. Lalu dirujuk ke RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto. 

Hanya berkisar dua hari di rumah sakit, Nurhadijah mau dibawa pulang orang tuanya. Karena keterbatasan biaya.

"Sampai saat ini sudah sekitar tujuh hari sejak kedatangannya dari Kota Makassar, kondisi Nurhadijah belum banyak berubah dan masih mengalami kekurangan gizi. Sedangkan orang tuanya saat ini harus meninggalkan anaknya untuk mencari pekerjaan di Kabupaten Toraja," sebutnya.

Ia menambahkan, Nurhadijah kini dirawat dan diasuh oleh kakek dan neneknya di rumahnya di Dusun Tombolo dan berharap bantuan kepada pihak pemerintah.

Kepala Puskesmas Rumbia, Yuliati mengatakan, pihak sudah memantau langsung keadaan anak tersebut. Dari minggu kemarin sudah ditangani dan sudah dirujuk ke RSUD Lanto Dg Pasewang. 

"Kemarin sore dipulangkan dari rumah sakit. Sudah saya kunjungi kerumahnya. Itu bayi pada bulan agustus terpantau dengan Berat Badan (BB) 7,2 Kg dengan status gizi baik," ujar Yuli.

Selanjutnya, awal September 2019 orang tua anak itu, membawanya ke Makassar lalu pulang kembali ke Jeneponto pertengahan bulan Januari 2020.

"Saya sudah konfirmasi ke Seksi gizi di Kabupaten. Menurutnya belum masuk status gizi buruk, baru status gizi kurang karena BB secara drastis turun, akibat dari diarenya yang parah," katanya

Dia bilang, anak tersebut jika minum atau makan keluar lagi. Dihedrasi berat. Dan dirawat sekarang oleh neneknya. Sementara neneknya juga ada bayinya. 

"Persoalan gizi di masyarakat hanya bisa terselesaikan dengan keterlibatan multi sektor," tandasnya.

TAG

BERITA TERKAIT