Kamis, 06 Februari 2020 04:00
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Virus Corona juga berdampak negatif bagi pekerja seks komersial asal Cina di Selandia Baru. Banyak dari mereka terpaksa memangkas tarif layanannya hingga 50 persen.

 

Sebab klien mereka ketakutan terjangkit virus corona lantara mereka berasal dari China. Padahal, sebagian besar dari mereka bahkan belum pernah pulang ke China selama bertahun-tahun, dikutip dari Daily Star, Kamis (6/2/2020).

Mereka juga terpaksa mengedit kewarganegaraan mereka yang dicantumkan dalam iklan direktori online. Mereka mengklaim sebagai orang Korea atau Jepang.

Seorang wanita mengatakan dia harus mengubah etnisnya dari Cina menjadi orang Asia di dua iklan daringnya. Mereka juga memangkas tarifnya dari $ 180 atau sekitar Rp2,5 juta menjadi $ 90 dalam dua minggu terakhir. 

 

"Bisnis menurun dan tidak pernah seburuk ini sebelumnya," katanya kepada Selandia Baru, Herald .

"Saya tidak menyebutkan bahwa saya orang Tionghoa lagi dan saya menawarkan diskon besar, tetapi klien menghindari kami seolah-olah kami adalah virusnya."

Dia yang tak disebutkan namanya itu adalah penduduk Selandia Baru yang belum mengunjungi China selama delapan tahun. Tetapi mengatakan kliennya paranoid saat ini dan memandangnya sebagai seseorang yang baru saja tiba dari Wuhan.

Mayoritas warga negara asing yang bekerja secara ilegal di industri seks Selandia Baru diyakini orang Cina.

Hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan secara hukum untuk melakukan pekerjaan seks. Tetapi para migran dengan visa temporer sering mengiklankan bahwa mereka adalah orang asing dan hanya di sana untuk waktu singkat.

TAG

BERITA TERKAIT