RAKYATKU.COM, PANGKEP - Nasib malang kini harus di jalani Nenek Lekka(73), pengrajin tampah asal Kampung Belae Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Pangkep. Dia kini berjuang sendirian.
Ditemui di gubuknya berukuran 2x3 meter, Ibu Lekka menceritakan kisah hidupnya yang kini serba kekurangan.
Sejak kesulitan mendapatkan pasar untuk menjual hasil kerajinan tangannya, serta sulitnya memperoleh bahan baku membuat dirinya kini kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Sekarang susah pasarannya Pattapi, karena orang sudah jarang yang beli, bahan bakunya juga susahmi, saya pergi ambil sendiri, karena bambu milik saya jauh dari rumah, katanya, Senin (3/2/2020).
Di samping pasar dan sulitnya bahan baku, gangguan penglihatan yang di alaminya, membuat dirinya hanya bisa berharap dari keluarga untuk bertahan hidup
Derita Ibu Lekka kian bertambah, saat dirinya tak lagi mendapatkan jatah beras dari pemerintah, maupun bantuan sejenis lainnya dari pemerintah.
Dirinya berharap bisa kembali merajuk usahanya sehingga hidupnya tidak tergantung lagi pada orang lain( Tajuddin)
Ibu Lekka (73) pengrajin tampah asal Kampung Belae Kelurahan Biraeng kecamatan minasatene Pangkep yang kini kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. (Tajuddin Mustamin)