RAKYATKU.COM, INGGRIS - Sudesh Amman, pria yang ditembak mati oleh polisi dalam insiden terorisme di London selatan, dikabarkan pernah mendorong pacarnya untuk memenggal orang tuanya.
Perintah mengerikan itu ia sampaikan pada tahun 2017 silam, melalui pertukaran pesan.
Selain mendorong pacarnya untuk memenggal orang tuanya, ia juga menyalahtafsirkan ayat Al-quran dengan memperbolehkan pemerkosaan terhadap wanita Yazidi.
Yazidi adalah agama minoritas, yang memiliki kepercayaan unik, yang membedakan mereka dari umat Muslim dan Kristen. Mereka mempraktikkan agama sinkretisme yang menggabungkan Syiah dan Sufi.
Menurut laporan media Inggris, Amman telah dipenjara pada tahun 2018, karena menyebarkan publikasi teroris. Dia diberi hukuman tiga tahun. Namun, baru-baru ini ia dibebaskan setelah menjalani setengah hukumannya.
Rupanya dia belum berubah, dan melakukan penikaman di London Selatan pada hari Minggu. Dia ditembak mati di tempat kejadian.