RAKYATKU.COM - Dua "piramida yang hilang" dari Danau Moeris mungkin membuktikan Piramida Agung Giza dibangun untuk menjadi pompa air raksasa dan bukan sebuah makam, kata seorang ahli sejarah kuno.
Selama bertahun-tahun, para sejarawan dan ahli sejarah Mesir telah memperdebatkan apa tujuan dari Piramida Besar Mesir kuno. Terutama mengingat prestasi arsitektur yang luar biasa dalam membangun struktur seperti itu sejak dulu, dikutip dari Daily Star, Senin (3/2/2020).
Tetapi pakar peradaban kuno, Matthew Sibson, percaya bahwa sejarawan Yunani, Herodotus, yang tidak banyak diketahui tentang dua piramida di Danau Moeris, bisa memegang kuncinya.
Selama kunjungan singkat Herodotus ke Mesir pada tahun 490 SM, penguasa mendokumentasikan kisah-kisah yang diceritakan oleh penduduk setempat tentang dua bangunan besar yang terendam di danau buatan manusia.
Sejarawan itu mengatakan karya Herodotus adalah satu-satunya kisah piramida Danau Moeris yang hilang dan mitos di Kairo.
Dalam video terbaru Matthew di saluran Ancient Architects YouTube, ia menjelaskan: "Herodotus menyatakan bahwa danau itu sendiri memiliki kedalaman 50 depa yaitu sekitar 300 kaki.
"Piramida-piramida itu, dia rekam berada di tengah danau dan tingginya seratus mil atau enam ratus kaki, dengan setengahnya terendam air.
Selama bertahun-tahun, karya Matthew telah berbagi teori yang kuat bahwa piramida dikaitkan dengan air.