RAKYATKU.COM, BANTAENG - Civitas academica Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng mengikuti kuliah umum, Kamis (30/1/2020).
Kuliah umum dengan tema 'Tantangan dan Peluang Pendidikan Vokasi di Era Industri 4.0' berlangsung di Aula AK-Manufaktur Bantaeng. Diikuti para mahasiswa maupun dosen dan pegawai dari pendidikan tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian Perindustrian itu.
Menghadirkan tiga pemateri dari Kementerian Perindustrian. Yakni Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri, M Arifin, Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, Tirta Wisnu Permana, dan ahli pendidikan vokasi, Mujiyono.
Arifin berharap para mahasiswa AK-Manufaktur Bantaeng bisa memanfaatkan belajar dengan sebaik-baiknya. Apalagi kuota untuk berkuliah di kampus yang berada di Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pa'jukukang ini sulit. Hanya menerima kuota 96 mahasiwa dari 3 program studi atau 32 mahasiswa setiap prodi.
"Saya berpesan agar mahasiswa harus benar-benar memanfaatkan kesempatan kuliah di AK-Manufaktur Bantaeng. Sebab banyak orang yang ingin masuk tetapi sedikit yang terpilih," ujarnya.
"Kolaborasi dan sinergitas antara lembaga riset dengan pendidikan adalah keharusan karena revolusi industri 4.0 merupakan keniscayaan," kata Tirta Wisnu Permana.
Pembicara utama, Mujiyono sebagai ahli pendidikan vokasi menyampaikan, salah satu faktor pertumbuhan industri adalah sumber daya manusia (SDM).
"Sehingga Indonesia harus menyiapkan SDM industri yang berkompeten dan berwawasan industri 4.0 sehingga bonus demografi 2035 dapat terkelola dengan baik," paparnya.
"Pendidikan vokasi berperan penting dalam menyiapkan tenaga kerja terampil dan disitulah politeknik/akademi komunitas yang dimiliki Kementerian Perindustrian berperan," akunya.
Turut hadir Direktur AK-Manufaktur Bantaeng, Zainal Abidin.