RAKYATKU.COM, MAKASSAR - SF duduk di bawah kolom rumah. Di sampingnya, ada Babinsa dan Binmas setempat. Gadis berambut panjang dan diikat kebelakang itu, terlihat lemas.
Jaket warna merah melekat di badannya. Banyak tetangga berkerumun di bawah kolom rumah itu. Siswi kelas III SMP di Makassar, ini mengaku baru saja diculik.
SF mulai bercerita. Suaranya masih lemas. Sesekali dia tetap bercanda dan tersenyum manis.
"Saat itu saya pulang dari Tanjung jalan sama teman ku, waktu pulang dekat masjid langsung ada pukul dari belakang, saya sudah tidak sadarkan diri," kata SF di rumahnya.
Gadis remaja itu, terus menjawab pertanyaan media yang datang. Katanya, setelah sadar, tangan dan kakinya terikat di kursi, di dalam sebuah gubuk.
"kata penculiknya sama saya, tempat ku sekarang di daerah Gowa," paparnya.
Suara yang lembut terus keluar dari bibir mungilnya. Dia bercerita bahwa dua penculik itu merupakan perempuan, rambutnya panjang dan dicat.
"Dia tidak meminta apa - apa sama saya," jelasnya.
Namun, selama diculik dia sempat dibawa berpindah - pindah tempat oleh pelaku. Dibawa ke daerah Sudiang Makassar, lalu kembali ke Kabupaten Gowa.
"Saya juga disiksa, karena saya dipaksa minum - minuman keras tapi saya tidak mau. Jadi saya dipukul dan ditenturkan kepala ke tembok," bebernya.
Tidak hanya itu, selama dua hari SF mengaku hanya satu kali diberikan makanan. Selebihnya hanya air putih tanpa ada makanan yang dikasi. "Nasi dan garam ji satu kali na kasi ka," ungkapnya.
Bahkan saat ditemukan di Urip Sumohardjo, SF mengaku tidak sadarkan diri. "Kemarin di dapat ka saya tidak sadar, tiba-tiba saya di situ di dapat sama teman kakak ku," jelasnya.
Sementara itu, Binmas Rappocini, Kelurahan Buakana, Jamaluddin membenarkan kejadian tersebut. Katanya, saat kejadian dia langsung ditelpon oleh ketua RT dan RW.
"Waktu hari kamis saya ditelpon sama RT dan RW ada warganya hilang dan langsung saya datang dan mengarahkan untuk melapor ke polisi," kata Jamaluddin.
Babinsa Rappocini, Hasan juga ada di lokasi. Katanya, dia bersama binmas sempat bersama kedua orang tua korban mencari ke Kabupaten Gowa.
"Iya sempat ke Gowa cari tapi tidak didapatkan, sekarang kita serahkan ke aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan," tegas Hasan.