Selasa, 28 Januari 2020 22:12
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Rencana Apple untuk meningkatkan produksi iPhone dan meluncurkan model yang lebih murah dapat terganggu oleh pecahnya coronavirus baru di Cina, menurut laporan.

 

Wabah itu telah berdampak pada pasar minyak dan keuangan. Dengan harga minyak jatuh ke titik terendah dalam tiga bulan dan FTSE 100 kehilangan lebih dari 2% dalam perdagangan Senin pagi, dikutip dari Sky News, Selasa (28/1/2020).

Sebuah laporan di Nikkei Asian Review pada Selasa pagi mengatakan bahwa permintaan Apple kepada pemasok untuk menghasilkan 80 juta iPhone selama paruh pertama 2020 dapat ditunda.

Surat kabar keuangan Jepang melaporkan bahwa produksi 65 juta model iPhone lama dan 15 juta model baru yang akan dijual dengan harga lebih murah akan terganggu oleh wabah tersebut.

 

Meskipun manufaktur akan dimulai pada minggu ketiga bulan Februari menjelang pembukaan model iPhone baru pada bulan Maret, penyebaran virus corona semakin kuat dan menyebabkan pemerintah China mengunci seluruh kota.

China mengatakan 106 orang kini telah meninggal karena wabah itu, dengan lebih dari 4.515 kasus dikonfirmasi di seluruh negeri.

Kedua angka meningkat secara dramatis dalam pembaruan terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional negara itu, dengan sebagian besar dari mereka yang terkena dampak berasal dari kota Wuhan - pusat wabah.

TAG

BERITA TERKAIT