Senin, 27 Januari 2020 21:11
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, GOWA - Tumpukan cabai merah siap dijual ke pasar. Para pedagang mulai mempersiapkan kios miliknya. Seperti biasa, menjual cabai adalah sumber mata pencahariannya.

 

Kini saatnya, transaksi jual beli cabai mulai dilakukan. Wajah senyum mulai dipancarkan. Para pedagang setia menanti orang-orang datang menghampiri kiosnya, untuk membeli cabai miliknya itu. 

Di Pasar Minasa Maupa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Tanaman hasil bumi tersebut mulai ramai dikunjungi pembeli. Khususnya bagi para Ibu Rumah Tangga (IRT).

Satu per satu IRT datang membeli cabai rawit milik salah satu pedagang di sana. Pedagang itu bernama Amiruddin.

 

Amir sapaan akrabnya, menjual cabai itu dan menaruhnya di jok belakang mobil miliknya. Disitu, juga ada alat timbangan cabai milik Amir.

Selama menjual, Amir mematok harga cabai itu seharga Rp40 ribu per kilo. Kata dia, harga tersebut dianggap menurun jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.

[NEXT]

"Harga cabai saat ini Rp40 ribu. Harga itu turun jika dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya, yang menyentuh harga Rp50 ribu perkilo," katanya saat ditemui Rakyatku.com, Senin (27/1/2020).

Cabai milik Amir berasal dari dataran tinggi Kabupaten Gowa. Tepatnya di kelurahan Malino. Tempat aneka sayur mayur para pedagang di produksi.

Turunnya harga tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor saat cabai itu ditanam. Faktor cuaca salah satunya. 

Kata Amir, intensitas air hujan yang cukup, membuat persediaan air di dataran tinggi di sana, membuat hasil panen cabai menjadi baik dan berlimpah. Sehingga, biaya yang dikeluarkan petani di sana, akan menurun. Begitu pula hingga sampai ke tangan pedagang.

"Mungkin karena faktor hujan di saja (Malino). Jadi harganya turun," kata Amir.

Meski begitu, dengan harga Rp40 ribu tersebut, masih saja dianggap tinggi oleh Amir dan sejumlah pembeli lainnya.

[NEXT]

Salah satunya seorang pembeli. Yuni namanya. IRT tersebut mengeluhkan harga cabai merah milik Amir yang masih terbilang tinggi. Penurunan harga seperti yang dikatakan Amir tadi, masih dianggap mahal oleh Yuni.

"Lumayan mahal menurut saya. Sekitar seminggu yang lalu, harga cabai ini hanya Rp20 ribu per kilonya. Saya agak menyesal juga ini," kata Yuni sambil senyum sumringah sambil menenteng cabai yang baru saja ia beli.

Yuni mengaku terpaksa membeli bumbu dapur itu, demi memenuhi kebutuhan dapurnya. Menurut dia, dengan perbedaan harga hari ini dan harga seminggu yang lalu, masih tergolong mahal.

"Cabai ini saya beli hanya setengah kilo. Harganya Rp20 ribu. Biasanya juga harga normal hanya Rp10 ribu saja. Dengan seharga itu, mau di apa lagi," bebernya.

TAG

BERITA TERKAIT