RAKYATKU.COM, SINJAI - Jika berbicara tentang Sinjai, salah satu hal yang menonjol selain objek wisatanya adalah, ketersediaan ikan berkualitas yang jumlahnya puluhan ribu ton.
Ikan hasil tangkapan pelaut kabupaten berjuluk Butta Panrita Kitta itu, tak tanggung-tanggung mampu dipasarkan hingga ke luar daerah. Seperti Bulukumba, Sinjai, Bone, Makassar, bahkan lintas provinsi.
Data tahun 2017 lalu, jumlah nelayan di Kabupaten Sinjai telah mencapai 8.544 orang dan total 2.014 unit kapal. Tahun 2019 ini meningkat. Demikian pula hasil tangkapannya.
Ketersediaan ikan di daerah yang dikenal dengan slogan 'Sinjai Bersatu' itu, dalam satu tahun, bahkan mencapai puluhan ribu ton. Jika dikelolah efisien, bisa lebih signifikan.
Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA), mengaku, potensi hasil tangkapan nelayan di Sinjai mencapai 36 Ribu hingga 40 ribu ton per tahun. Jika dikelolah dengan signifikan dengan melibatkan investor, jumlahnya bisa melimpah hingga ratusan ton.
"Kita mendorong investor untuk membantu kami. Utamanya membangun pelabuhan ikan di Lappa Sinjai. Dan jika itu terjadi, maka kami yakin, masyarakat Sinjai akan lebih sejahtera. Utamanya kaum nelayan," Ujar Bupati muda itu.
Bupati yang dikenal humanis itu juga mengaku, dominasi ikan Tuna yang dimiliki Sinjai, bisa di pasarkan di pasar global. Dengan melakukan pengelolan yang baik.
"Pemerintah daerah mendorong adanya investor, bekerjasama dengan kami. Itu agar dapat menunjung keberhasilan sektor perikanan kita," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).
Bahkan niat tulus pria ber-akronim ASA itu, telah disampaikan ke Gubernur Sulsel. Nurdin Abdullah. Respons positif pun disampaikan oleh pak Prof Andalan.
Seperti diketahui, saat ini, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lappa Sinjai telah menjadi primadona masyarakat untuk mengonsumsi ikan segar. Pengunjung datang dari berbagai daerah di Sulsel. Seperti dari kota Makassar, dan daerah-daerah tetangga.