Sabtu, 25 Januari 2020 21:35
Seremoni penanaman pohon untuk Kecamatan Tombolopao oleh PT Bumi Karsa, Sabtu (25/1/2020).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sabtu pagi (25/1/2020). Langit di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, mendung, tidak panas seperti biasanya. Seakan langit melihat kebaikan yang akan dilaksanakan di Desa Tonasa. Warga telah berkumpul.

 

Pagi ini akan ada penanaman pohon untuk Kecamatan Tombolopao, yang disebar di lima wilayah. Yaitu Desa Tonasa, Pao, Erelembang, Kanreapia, dan Kelurahan Tamaona. 

PT Bumi Karsa sebagai anak perusahaan Kalla Development and Construction yang memiliki ide penanaman pohon tersebut. Dinamakan program Agroforestry Tombolo di Kabupaten Gowa. Dengan tema hari ini Go Green. 

Ada 30 ribu pohon dan buah yang akan ditanam di lima desa dengan luas lahan 300 hektare. Untuk memulai agenda penanaman, PT Bumi Karsa mengundang pihak pemerintah.

 

30 ribu pohon dan buah telah disiapkan. Untuk tanaman pohon seperti eukaliptus, mahoni, dan jati putih, sementara tanaman buah seperti kopi, durian, dan rambutan.

Chief Operating Officer PT Bumi Karsa, Kamaluddin; Plt Kadis Kehutanan Sulsel, Faisal; Asisten II Pemkab Gowa, Mappasombe; dan Sekcam Tombolo Pao, Astan, telah tiba di lokasi. 

Acara dimulai dengan sambutan dan serah terima pohon dari Chief Operating Officer PT Bumi Karsa Kamaluddin kepada Asisten II Pemkab Gowa Mappasomba. Setelah itu Kamaluddin mengambil satu pohon. Kemudian melangkah ke tempat yang sudah ditentukan untuk ditanami pohon itu. 

Lubangnya sudah disiapkan, tinggal ditanam. Dengan hati-hati Kamaluddin memasukkan pohon itu ke dalam tanah, Plt Kadis Kehutanan Faisal juga ikut menanam pohon secara simbolis. 

Selanjutnya, pohon akan dilanjutkan ditanam oleh warga yang sudah diberikan amanah. Pohon itu akan ditanam di lima desa dengan luas lahan 300 hektare. 

Usai melaksanakan penanaman pohon, Kamaluddin menjelaskan kepada awak media, kegiatan tersebut dipersembahkan sebagai wujud menjaga lingkungan dan alam.

Apalagi, lahan yang ada di Tombolo Pao sudah mulai gundul, dengan banyaknya warga yang menebang pohon untuk dijadikan lahan pertanian. Warga juga mulai merasa ada yang berubah. 

"Katanya warga dulu di sini sangat dingin sekarang sudah tidak dingin malah panas. Itu karena tidak ada lagi pohon," paparnya. 

Dengan program PT Bumi Karsa terkait penghijauan, secara tidak langsung berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan alam untuk kehidupan generasi mendatang.

"Kita ikut berpartisipasi menjaga lingkungan, karena penanaman kembali itu penting untuk mengembalikan keadaan seperti yang dulu," katanya .

Selain itu, gerakan penanaman pohon di lahan dan hutan yang sudah gundul, berdampak dengan ketersediaan air sebagai salah satu kebutuhan hidup.

"Program Agroforestry itu dinilai sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup jangka panjang," paparnya. 

Selain menjaga lingkungan, program Agroforestry itu juga merupakan salah satu usaha yang dirintis Yayasan Kalla. Tahun ini Bumi Karsa melanjutkan program rutin tahunan tersebut. 

"Ini program rutin untuk menjaga lingkungan di sekitar," ucapnya.

TAG

BERITA TERKAIT