RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kasus dugaan penculikan siswi SMP di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang dilakukan oleh kelompok bertopeng, berhasil diketahui hanya akal-akalan dari VGL (14). Itu terungkap setelah anggota polisi mendatangi rumahnya di Kelurahan Tidung.
Kamis (23/1/2020) sekitar pukul 22.00 Wita, Jatanras Polrestabes Makassar bersama Resmob Polda Sulsel, mendatangi rumah VGL di Tidung. Adanya informasi VGL memberikan keterangan palsu.
"Setelah anggota sampai di sana, ayahnya membujuk anaknya itu, barulah dia mau bercerita sejujurnya," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (24/1/2020).
Polisi kemudian interogasi VGL. Dari hasil interogasi, VGL mengaku tidak diculik, namun karena memiliki permasalahan dengan ibunya sehingga dia tidak mau pulang ke rumahnya. "Hari Minggu itu dia malah pergi ke rumah temannya," katanya.
Setelah bermalam satu hari di rumah Aulia, orang tua Aulia meminta VGL untuk pulang ke rumahnya. Mereka khawatir dia dicari keluarganya. Apalagi dia tidak pamit bermalam di luar.
"Dia mau pulang dan di sana dia malah ketemu Aso, sehingga dia ikut dengan Aso," paparnya.
Tiga hari tidak pulang, keluarganya khawatir, orang tuanya mencari VGL di sekolah, namun dia tidak masuk sekolah. Dia mencari ke mana-mana.
VGL tidak peduli dengan orang tuanya, karena tidak mau pulang, Aso yang merupakan tukang parkir membawa dia ke tempat kerjanya di depan RS Grestelina, Jalan Hertasning.
"Setelah larut malam Aso mau mengantar di pulang, tapi dia menolak akhirnya dia bawa ke rumah orang tuanya di Jalan Manuruki," paparnya.
Selasa pagi (21/1/2020), Aso datang menjemput dia di rumah orang tuanya, berniat mengantar VGL ke rumahnya namun tetap menolak.
"Jadi Aso bawa dia makan di rumah kerabatnya, sore harinya baru dia mau diantar pulang sampai di depan lorong. Setelah itu dia rekayasa dengan cerita bohong kalau dia diculik," tutupnya.