Selasa, 21 Januari 2020 19:06
FOTO: EPA
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Iran telah mengkonfirmasi bahwa ada dua rudal yang ditembakkan ke pesawat Ukraina yang jatuh bulan ini. Insiden itu menewaskan 176 orang di dalamnya dan memicu protes kemarahan.

 

Otoritas penerbangan sipil negara itu mengatakan belum menerima respons positif. Setelah meminta bantuan teknis dari Perancis dan Amerika Serikat untuk memecahkan kode kotak hitam dari pesawat yang jatuh, dikutip dari Straits Times, Selasa (21/1/2020).

Pesawat Ukraina International Airlines yang terikat di Kiev itu sengaja ditembak jatuh tak lama setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran pada 8 Januari.

Iran telah berada di bawah tekanan internasional untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan terhadap bencana udara.

 

"Penyelidik ... menemukan bahwa dua rudal Tor-M1 ... ditembakkan ke pesawat," kata Organisasi Penerbangan Sipil Iran dalam laporan awal yang diposting di situsnya Senin malam (20 Januari).

Dikatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk menilai dampak yang ditimbulkan terhadap kecelakaan itu.

Pernyataan itu mengkonfirmasi sebuah laporan di The New York Times yang memuat rekaman video yang memperlihatkan dua proyektil ditembakkan ke pesawat .

Tor-M1 adalah rudal darat-ke-udara jarak pendek yang dikembangkan oleh Uni Soviet yang dirancang untuk menargetkan pesawat atau rudal jelajah.

Iran selama berhari-hari membantah klaim Barat berdasarkan laporan intelijen AS bahwa Boeing 737 telah ditembak jatuh.

Itu menjadi bersih pada 11 Januari, dengan komandan dirgantara Pengawal Revolusi Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh menerima tanggung jawab penuh .

Namun dia mengatakan operator rudal yang melepaskan tembakan telah bertindak secara independen.

TAG

BERITA TERKAIT