RAKYATKU.COM - Virus misterius yang beredar di Wuhan sekarang diidentifikasi sebagai coronavirus. Namun bisa menyebar di seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kemarin (15 Januari).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. Biasanya menyebabkan gejala pilek, menginfeksi hidung, sinus atau tenggorokan bagian atas, dan menyebar melalui bersin, batuk atau kontak langsung.
Ini pertama kali ditemukan di Cina di mana 41 kasus pneumonia. Salah satu pasien telah meninggal karena virus.
Juga dilaporkan bahwa seorang wanita Tionghoa di Thailand dikarantina di sebuah rumah sakit pada 8 Januari, yang merupakan pertama kali virus itu terdeteksi di luar Tiongkok. Wanita berusia 61 tahun itu kini mulai pulih dari sakit sementara pejabat dari Cina dan Thailand berusaha menentukan sumber infeksi.
Sekarang, seorang pria dari Jepang telah dites positif terkena virus corona baru, yang menandai kasus pertama di negara itu, dikutip Asian Review, Jumat (17/1/2020).
Pria itu telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina tengah, di mana wabah virus dimulai, dan kembali ke Tokyo, Jepang pada 6 Januari. Dia juga dirawat di rumah sakit dan dipulangkan dalam waktu lima hari setelah dia pulih.
Dengan coronavirus baru sekarang tersebar di luar China, WHO telah memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia bahwa itu dapat menyebar ke lebih banyak negara, lapor Malay Mail .
Meskipun penularan dari manusia ke manusia terbatas, WHO sedang mempersiapkan kemungkinan wabah yang lebih luas.
"Ini masih hari-hari awal, kami tidak memiliki gambaran klinis yang jelas," kata Maria Van Kerkhove, penjabat kepala unit penyakit WHO yang muncul.
"Dari informasi yang kami miliki, ada kemungkinan bahwa ada penularan yang terbatas dari manusia ke manusia, berpotensi di antara keluarga, tetapi sangat jelas sekarang bahwa kami tidak memiliki penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan."
Badan PBB telah memberikan panduan kepada rumah sakit di seluruh dunia tentang pengendalian infeksi seandainya virus baru menyebar. Tidak ada pengobatan khusus untuk virus baru itu, tetapi anti-virus sedang dipertimbangkan dan dapat “diarahkan kembali”, kata Van Kerkhove.