RAKYATKU.COM - Wanita bernama Lin dan pacarnya Xiao harus duduk di pengadilan. Ibu yang berusia 22 tahun itu telah menyiksa anaknya yang berusia 2 tahun hingga tewas.
Lin dan pacarnya membuat putranya kelaparan sampai mati. Setelah menguncinya di toilet selama tiga hari tanpa makanan, dikutip dari Sin Chew Daily, Jumat (17/1/2020).
Lin berada jauh dari rumah saat Xiao frustrasi dengan balita mereka. Lantaran si anak dianggap terlalu berisik, dia menguncinya di toilet.
Lin yang tidak stabil secara mental kembali tiga hari kemudian. Namun dia menemukan putranya yang kekurangan gizi, meninggal di samping toilet, tertutup urin, dan ekskresi.
Ketika otoritas medis dan Departemen Pemadam Kebakaran Kota Taipei diberitahu tentang situasi pada pukul 19:00 pada 9 November 2018, mereka menemukan tubuh 2 tahun yang tak bernyawa dengan tanda-tanda trauma yang jelas. Dia kurus abnormal, beratnya hanya 5,7kg dan pemeriksa medis menentukan bahwa dia belum makan selama lebih dari seminggu sejak tubuhnya ditemukan.
[NEXT]Ketika polisi melakukan penyelidikan terhadap pasangan itu. Diketahui bahwa Lin, yang bekerja sebagai staf hotel, memiliki masalah ringan dengan stabilitas mental. Ketika putranya lahir, dia dirawat oleh kerabat dan teman-teman tetapi mereka berhenti menawarkan layanan mereka pada bulan Agustus di tahun yang sama.
Lin kemudian dipaksa pindah dengan saudara lelakinya di Taipei untuk mendukung anaknya saat bekerja. Namun, Lin dan kakaknya akan mengunci anak miskin di toilet setiap kali dia menangis karena kelaparan atau kesakitan.
Pasangan saudara kandung akan memukuli anak itu dengan keras sebelum melemparkannya ke dalam kurungan. Pada bulan September tahun yang sama, Lin bertemu pacarnya secara online dan mengundangnya untuk tinggal bersama saudara lelakinya di kamar sewaan berukuran lima kali lima kaki persegi.
Tapi itu belum semuanya. Pasangan yang sakit itu kemudian akan melemparkan sisa-sisa roti kepada anak itu setiap kali dia menginginkan makanan! Selama anak itu membuat keributan, Lin akan "menangani" situasinya dengan melemparkannya ke toilet. Tiga orang dewasa terus menerus melecehkan korban anak sampai mereka meninggalkan kediaman sewaan pada bulan Oktober.
Lin dituduh oleh jaksa penuntut meninggalkan anaknya untuk waktu yang lama tanpa memberikan makanan, perawatan atau bantuan yang layak. Xiao, pacarnya, mengetahui situasi ini tetapi tidak melakukan apa pun untuk membantu. Dia hanya bergaul dengan Lin setiap hari, menghabiskan uang mereka untuk makanan dan pelacuran.