Selasa, 14 Januari 2020 01:30
Reeaz Khan
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, NEW YORK - Reeaz Khan berkeras. Pemuda 21 tahun ini, menolak tudingan memperkosa dan membunuh seorang nenek berusia 92 tahun.

 

"Saya punya pacar. Kalau saya mau begituan, mending sama pacarku," ungkap Reeaz kepada penyidik.

Maria Fuertes ditemukan tergeletak di sebuah jalan di Queens, sekitar pukul 2 pagi, Senin, 6 Januari 2020. Dia menderita luka serius. Dia kemudian meninggal di rumah sakit.
 
Polisi percaya, Khan mengikuti Fuertes dari sebuah toko. Saat itu, Fuertes baru saja pulang beli makanan kucing. Khan kemudian membekapnya dari belakang dan menyerangnya.

Namun Khan mengklaim, dia menemukan Fuertes tergeletak di tanah. Dia berusaha membantunya, sebelum dia jatuh dan celananya melorot.
 
"Aku juga punya nenek yang harus aku rawat," katanya. "Aku akan menghapus air matanya, menggendongnya, dan membawanya ke dokter," jelasnya. 

 

Namun, terlepas dari penyangkalan pemuda itu, kebanyakan, termasuk ayahnya sendiri tidak percaya kepadanya. 

"Kamu membuat anak-anakmu, tetapi kamu tidak membuat pikiran mereka," kata sang ayah, Afraz Khan. 

“Kami sangat menyesal atas apa yang terjadi. Simpati kami ditujukan kepada keluarga wanita itu," jelasnya.

Reeaz akhirnya membuat pernyataan baru. Dia memberi tahu para detektif. Dinihari itu, dia hanya berusaha membantu wanita tua itu. Namun celananya jatuh dan kemaluannya bersentuhan dengan kemalian wanita tua itu.  

Dia lalu menyingkap rok korban dan memperkosanya. Usai itu, dia mencekik korban.

Pada hari Jumat, penyelidik menuduh Khan melakukan pelecehan seksual dan pembunuhan di tingkat kedua. Diduga mengikuti petunjuk dari saudaranya sendiri.  

Fuertes ditemukan tergeletak di sebuah jalan dekat rumahnya di Queens, sekitar jam 2 pagi pada hari Senin 6 Januari. Tulang belakang patah. Tulang rusuk juga. Ada memar di dada dan lehernya. 

Wanita tua yang dikenal baik oleh tetangganya itu, meninggal di rumah sakit. 

Dua putra wanita tua itu, juga mengatakan mereka tidak percaya dengan klaim pria berusia 21 tahun itu.   

"Sejujurnya dia lebih baik tidak bertindak seolah dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia membunuhnya, dia membunuh ibuku," kata Hugo Fuertes (69).

"Sekarang dia takut karena dia tahu apa yang akan terjadi, dia tahu apa yang menunggunya," bebernya.

"Dia tahu apa yang dia lakukan dan masyarakat marah," tambah putra bungsu korban, Ray Fuertes, (52). "Aku yakin dia tidak tahu ada kamera."  

Persidangan dilanjutkan 15 Januari mendatang.

TAG

BERITA TERKAIT