RAKYATKU.COM - Jenderal militer Iran, Amir Ali Hajizadeh mengakui jika dirinya yang patut disalahkan atas insiden penembakan pesawat sipil. Pesawat Boeing 737-800 Ukraina itu ditembak dan menewaskan 176 orang.
"Seandainya saya bisa mati," kata Jenderal Amir, dikutip dari Mirror, Senin (13/1/2020).
Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengakui bahwa unitnya telah mengira Boeing 737-800 Ukraina sebagai target musuh.
Kepala divisi ruang angkasa Korps Pengawal Revolusi Islam itu mengatakan: "Saya berharap saya bisa mati dan tidak menyaksikan kecelakaan seperti itu."
Para pejabat Iran telah menghabiskan berhari-hari menyangkal tanggung jawab untuk menjatuhkan Penerbangan PS752 yang terikat di Kiev hanya beberapa saat setelah meninggalkan Teheran pada hari Rabu.
Mereka menuduh AS menyebarkan propaganda jahat dan kebohongan tentang kecelakaan yang terjadi hanya beberapa jam setelah serangan rudal Iran terhadap pangkalan AS dan Inggris di Irak.