RAKYATKU.COM, IRAN - Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat telah mendidih selama beberapa dekade sejak Revolusi Islam 1979. Tapi dalam beberapa pekan terakhir ini, ketegangan antar kedua negara semakin memuncak.
Minggu ini, Teheran melancarkan serangan terhadap dua pangkalan udara besar yang menampung pasukan AS di Irak.
Langkah itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dan para pemimpin milisi Irak, yang diperintahkan Presiden Donald Trump.
Pada hari-hari setelah serangan AS, banyak orang menyuarakan tentang Perang Dunia III. Bahkan pemerintah di Teheran dan Washington juga terus meningkatkan retorika 'perang'.
Namun, jika kedua negara akhirnya terjun ke dunia perang, satu hal yang jelas: AS memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk mengalahkan Iran dalam setiap konflik bersenjata langsung.
Secara global, pangkalan militer AS yang diketahui publik hampir 800.
Di wilayah Timut Tengah saja, Iran dikelilingi oleh berbagai fasilitas militer Amerika, mulai dari pangkalan yang beroperasi penuh, hingga lapangan terbang, dan situs pengawasan.
Peta di atas (lihat lebih detailnya di sini) menunjukkan fasilitas militer utama AS di negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, Oman dan Uni Emirat Arab (UEA). Dan itu hanya yang kita ketahui berdasarkan data dari Proyek Keamanan Amerika, Pemerintah AS, dan Angkatan Pertahanan Australia.
Pangkalan-pangkalan penjaga perdamaian internasional tidak termasuk. Begitupun dengan pangkalan-pangkalan rahasia AS yang tidak diketahui keberadaannya.
AS juga memiliki kemampuan untuk memindahkan kapal induknya di dekat perairan yang berperang, seperti yang terjadi menjelang Perang Irak 2003.
Salah satu lokasi tetapnya adalah Naval Support Activity Bahrain, yang dekat dengan pelabuhan Khalifa Bin Salman Irak.
Ini menampung armada ke-5 Angkatan Laut AS, dan kapal induk AS juga bisa berlabuh di situ.
Di luar Timur Tengah, AS juga memiliki aset yang tersebar di lokasi-lokasi strategis di tengah samudra yang tampaknya terbuka.
Fasilitas Pendukung Angkatan Laut AS dari Diego Garcia adalah salah satu contohnya. Ini memberikan dukungan logistik kepada pasukan AS yang dikerahkan ke Samudera India dan Teluk Persia.
Untuk pasukan, saat ini, diperkirakan ada 60.000 tentara yang ditempatkan di sekitar Timur Tengah, menurut Komando Pusat AS.
Kuwait memiliki bagian terbesar, di mana lebih dari 13.000 tentara ditempatkan di negara kecil itu.
Qatar, Bahrain, dan UEA juga masing-masing menampung ribuan pasukan AS.
Sementara itu, Iran tidak memiliki jumlah fasilitas militer asing seperti yang dimiliki AS. Mereka hanya punya di Suriah, Irak, Lebanon dan Eritrea.
Namun, AS dan sekutunya menuduh bahwa pasukan bersenjata Iran telah terlibat dalam mempersenjatai dan membantu kelompok-kelompok milisi secara finansial di Timur Tengah, termasuk Kataib Hezbollah di Irak, pemberontak Houthi Yaman, dan Hamas di wilayah Palestina.