RAKYATKU.COM - Ketika berkedip, kelenjar pada kelopak mata akan memproduksi sedikit air mata. Tujuannya, melembapkan indera penglihatan Anda dan menyingkirkan benda-benda asing darinya.
Produksi air mata menjadi lebih banyak, ketika Anda menguap, tertawa terbahak-bahak, atau menangis. Tapi, ada beberapa orang yang mungkin mengalami mata berair secara terus-menerus.
Selain cairan yang mengandung garam (air mata), kelenjar lain pada kelopak mata juga memproduksi minyak. Zat ini dapat mencegah air mata menguap terlalu cepat.
Penyebab Mata Berair
Mata berair dapat terjadi ketika kelenjar yang memproduksi minyak tidak bekerja dengan semestinya. Hal ini membuat air mata cepat menguap dan menjadikannya lebih cepat mengering. Mata kering inilah yang merangsang produksi air mata secara berlebih sehingga menyebabkan mata berair. Mata berair juga bisa terjadi karena adanya sumbatan pada saluran air mata.
Ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab mata berair, antara lain:
Faktor cuaca atau lingkungan di sekitar mata, seperti asap, angin, atau sinar yang terlalu terang.
Mata lelah.
Ada benda asing atau bahan kimia iritatif di mata.
Flu.
Alergi.
Radang kelopak mata.
Infeksi salah satu bagian mata seperti pada konjungtivitis.
Bulu mata tumbuh ke dalam atau keluar.
Efek samping obat-obatan.
Penyakit tertentu, gangguan tiroid, sinusitis kronis, tumor, dan Bell’s palsy.
Efek samping terapi radiasi.
Mata berair juga terkait dengan usia. Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan kalangan berusia lebih dari 60 tahun.
Cara Mengatasi Mata Berair
Kebanyakan, mata berair tidak membutuhkan perawatan khusus karena dapat membaik dengan sendirinya. Namun terkadang, kondisi ini bisa menjadi masalah yang mengganggu aktivitas dan rasa nyaman sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Berikut beberapa cara mengatasi mata berair disesuaikan dengan penyebabnya:
Mengompres mata dengan handuk basah hangat selama beberapa kali dalam sehari bisa mengatasi saluran air mata yang tersumbat.
Obat tetes mata bisa Anda gunakan untuk menangani mata kering.
Dokter mungkin meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi mata berair yang disebabkan oleh konjungtivitis atau infeksi mata.
Jika penyebabnya alergi, mengonsumsi obat antihistamin bisa membantu mengatasinya.
Tindakan medis bisa dilakukan untuk mengatasi bulu mata yang tumbuh ke dalam atau mengeluarkan benda asing pada mata.
Dokter mungkin merekomendasikan jalur operasi jika terjadi penyumbatan pada saluran air mata Anda.
Mata berair pada bayi biasanya disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata. Biasanya penyumbatan saluran air mata pada bayi bisa membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
Tapi, Anda bisa mempercepat penyembuhan dengan cara memijat saluran air mata tersebut menggunakan jari telunjuk yang bersih. Lakukan pijatan lembut pada sisi tulang hidung bayi Anda, di dekat sudut dalam matanya. Arahkan pijatan ke arah cuping hidung. Pijatan ini bisa dilakukan selama beberapa kali tiap harinya selama beberapa bulan.
Namun jika kondisi belum juga membaik, jalur operasi mungkin bisa dijadikan pilihan.
Sebenarnya perawatan mungkin tidak diperlukan jika mata berair tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Namun, segera konsultasikan ke dokter mata jika Anda mengalami mata berair berkepanjangan yang diiringi oleh rasa sakit, mata memerah, iritasi, perdarahan, memar di sekitar mata, sakit kepala parah, gangguan penglihatan, atau bahkan membuat Anda tidak dapat melihat sama sekali.