Senin, 06 Januari 2020 20:01
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (tengah) berbicara dengan pejabat keamanan di istana kepresidenan Malacanang di Manila, Filipina, pada 5 Januari. - (AP)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan para pasukannya untuk bersiap mengerahkan pesawat dan kapal "kapan saja" untuk mengevakuasi ribuan pekerja Filipina di Irak dan Iran.

 

Keputusan evakuasi diambil setelah Duterte mengadakan pertemuan darurat dengan sekretaris pertahanannya, serta pejabat tinggi militer dan polisi pada hari Minggu (05/01/2020).

"Presiden Duterte memerintahkan Angkatan Bersenjata Filipina untuk bersiap mengerahkan aset militer untuk memulangkan orang Filipina ke luar negeri di Timur Tengah, terutama dari Iran dan Irak, kapan saja," kata Senator Christopher Lawrence Go, sekutu dekat Duterte.

Kepala staf militer FIlipina, Letnan Jenderal Felimon Santos Jr mengatakan bahwa pasukannya telah mengidentifikasi kemungkinan rute evakuasi tidak hanya di Irak dan Iran tetapi hotspot lainnya, seperti Israel.

 

"Ada kemungkinan seperti itu dan kami meningkatkan rencana kami hanya untuk mencakup semuanya, kalau-kalau terjadi sesuatu," katanya.

Diperkirakan ada lebih dari 7.000 pekerja Filipina dan keluarganya tinggal di Irak dan Iran. Banyak dari mereka bekerja di fasilitas AS.

Situasi di Irak dan Iran menjadi tidak kondusif, menyusul pembunuhan jenderal Iran di ibu kota Irak.

Parlemen Irak juga telah menyetujui pengusiran semua pasukan Amerika dari wilayahnya, yang dikhawatirkan dapat menghidupkan kembali ISIS.

TAG

BERITA TERKAIT