Senin, 06 Januari 2020 19:27
Rie Hachiyanagi 
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - "Aku mencintaimu selama bertahun-tahun. Seharusnya kamu tahu."

 

Jawaban itu meluncur dari mulut Rie Hachiyanagi (48). Dia profesor bidang seni di Mount Holyoke College, Massachusetts. Dia marah setelah cintanya bertepuk sebelah tangan.

Kini dia dia disidang. Dituduh mencoba membunuh seorang koleganya, dosen wanita. Korban menderita luka parah. Diserang dengan batu, gunting kebun, dan poker perapian.

Korban, seorang dosen wanita berusia 60 tahun. Dia dibawa ke rumah sakit dengan tulang patah di wajahnya. Juga beberapa cedera lainnya.

 

Laporan yang mengutip laporan polisi menuebutkan Hachiyanagi menyerang rekannya karena cinta yang tak terbalas.

"Insiden itu terjadi di luar kampus dan mengakibatkan rawat inap satu anggota fakultas," ujar juru bicara Mount Holyoke, Christian Feuerstein.

Feuerstein mengatakan Hachiyanagi telah dikenakan skorsing. Dia dilarang menginjakkan kaki di kampus.

Korban ditemukan terkapar sebelum pukul 01.00 dini hari pada malam Natal. Dia ditemukan berbaring di lantai rumahnya tanpa bernapas, setengah sadar, dan dengan cedera kepala.

The Daily Hampshire Gazette melaporkan, korban mengira dia akan mati di tangan Hachiyanagi.

Menurut surat kabar itu, laporan polisi juga menyatakan bahwa wanita itu mengatakan Hachiyanagi mulai menyerangnya setelah muncul tanpa diundang pada 23 Desember. Dia bilang, ingin membicarakan perasaannya.

Korban sempat bertanya mengapa dia menyerangnya. Hachiyanagi menjawab bahwa dia mencintainya selama bertahun-tahun dan dia seharusnya tahu.

Korban kemudian berbohong bahwa ia memiliki perasaan yang sama. Itu untuk meyakinkan Hachiyanagi agar berhenti memukulinya.

Ketiga diinterogasi polisi, Hachiyanagi mengaku tidak ingat apa pun setelah pukul 18.00 pada Kamis. Dia mengaku pernah gegar otak di masa lalu. Itu yang mempengaruhi ingatannya.


 

TAG

BERITA TERKAIT