RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Belakangan ini dikabarkan ada ribuan kapal yang wira-wiri di Natuna. Hal itu di tengah memanasnya hubungan Indonesia dengan China.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo membenarkan, ada ribuan kapal yang wira-wiri di Natuna, lantaran perairan tersebut merupakan jalur yang padat bagi perdagangan dan transportasi.
"1.000 kapal itu banyak kapal lain yang dagang, yang apa, yang lewat yah itu kapalnya harus dilihat kapalnya sebagai kapal apa, kapal dagang, kapal transportasi, kapal nelayan," kata Edhy di kantor BPK pusat, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Khusus kapal nelayan yang melakukan pencurian ikan, Edhy mengaku bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah berhasil menangkap tiga kapal berbendera Vietnam. Ketiga kapal tersebut sudah diamankan di Pontianak.
Dia pun menegaskan bahwa KKP akan menjaga kedaulatan negara di perairan Natuna dengan meningkatkan pengawasan. Bahkan, KKP tetap melibatkan Satgas 115 dalam mengawasi perarian Natuna.
"Kalau ribuan kapal ya itu memang daerah terpadat, tempat lalu-lalang, karena masalahnya kapal itu jenis apa, makanya kita jangan terpancing, terporovokasi, kita harus cool, kita sikapi ini yang jelas kedaulatan di atas segala-galanya," ungkap dia.
Potensi sumber daya ikan laut Natuna berdasarkan studi identifikasi potensi sumber daya kelautan dan perikanan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 adalah sebesar 504.212,85 ton per tahun, atau sekitar hampir 50% dari potensi WPP 711dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (80% dari potensi lestari) mencapai 403.370 ton.Sejak beberapa hari lalu, Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam posisi siaga tempur untuk mengamankan laut Natuna, Kepulauan Riau. Langkah ini diambil menyusul adanya laporan kapal penjaga pantai pemerintah Cina yang menerobos ke perairan Indonesia.
[NEXT]"Ada dua KRI kami kerahkan dan akan ditambah satu lagi," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat memberikan pengarahan kepada para prajurit di Paslabuh, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat, 3 Januari 2020.
Ia mengatakan sudah ada 30 kapal ikan asing yang beroperasi di wilayah Indonesia dengan dikawal oleh 3 kapal Penjaga Pantai milik Cina.
"Melalui udara tadi pagi kami telah pantau, ada 30 kapal ikan asing dengan dikawal 3 kapal pengawas mereka, dan mereka sengaja menghidupkan AIS mereka, ini ada apa?" kata dia.
KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi diberangkatkan ke lokasi perairan tersebut. "Operasi ini melibatkan semua unsur, baik darat, laut dan udara," ujarnya.
Dalam menjalankan operasi, ia mengingatkan kepada prajurit untuk tidak terpancing. Prajurit diminta untuk mengutamakan cara persuasif agar 30 kapal pencari ikan dan 3 kapal Coast Guard Cinakeluar dari laut Natuna.