RAKYATKU.COM,DENPASAR – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenang kisah 36 tahun lalu. Pada tahun 1984 itu, dia masih menjabat camat Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia masih dipimpin Presiden Soeharto. Kala itu, Bali dikenal memiliki sistem pengairan yang sangat baik. Banyak daerah yang belajar ke sana. Syahrul Yasin Limpo salah satunya.
"Waktu saya camat, belajar pengairan itu di Bali. Bagi saya, Bali telah mengajarkan segala macam," kata Mentan di arena car free day di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Minggu (5/1/2020).
"Oleh karena itu tahun ini adalah tahun pertanian. Pertanian di Bali harus lebih baik lagi. Dari sebuah aspek, Bali adalah pintu gerbang ekspor bagi Indonesia," lanjutnya.
Syahrul ingin, Provinsi Bali menjadi gerbang utama bagi lalu lintas ekspor Indonesia ke berbagai negara. Bali, kata Syahrul, harus menjadi simbol kebangkitan pertanian modern, maju, dan mandiri.
Pada kesempatan itu, mantan gubernur Sulsel dua periode itu juga menyampaikan pentingnya menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat.
"Hari ini kita berkomitmen untuk mengonsumsi makanan sehat, agar pikiran sehat, tubuh sehat dan Indonesia sehat. Tapi ingat, kita juga harus makan yang sesuai dengan budaya kita. Yang suka makan sagu makan sagu lebih banyak, yang suka makan jagung makanlah jagung lebih banyak," ujar Syahrul.
Syahrul berharap Provinsi Bali menjadi pionir menggerakan pola hidup sehat dari hasil pertanian. Kata dia, Provinsi Bali harus menjadi lokomotif dan saksi sejarah dalam mengawal perjalanan pertanian modern dan ekspor.
"Besok pertanian kita harus lebih maju, harus lebih mandiri dan harus modern. Kita hadir di Bali ini tidak lain untuk kepentingan kehidupan kita hari ini dan esok. Kita hadir untuk mengatakan negara kita adalah negara besar yang tidak boleh kalah dari negara lain," katanya.
Menurut Syahrul, tahun ini adalah tahun baru untuk membuktikan bakti kepada Tuhan bahwa pertanian Indonesia jauh lebih baik dan layak bersaing dengan negara-negara besar di dunia.
"Inilah saatnya kita berbakti pada Tuhan, bangsa, dan negara bahwa kita memiliki potensi yang luar biasa. Kita pasti menjadi negara besar yang mampu menghadirkan lapangan pekerjaan luas dengan teknologi pertanian yang lebih kuat," katanya.