Minggu, 05 Januari 2020 23:46
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Rasanya iri sekali dengan orang yang tidak mudah terbangun saat tidur. Saat ada suara keras saja, mereka tetap harus diguncang-guncang dulu tubuhnya agar bisa tersadar.

 

Ya, mereka yang seperti itu pasti memiliki kualitas tidur yang lebih baik ketimbang Anda. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang mudah terbangun saat tidur?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya Anda ketahui dulu tahapan-tahapan yang terjadi sebelum Anda terlelap. Kira-kira seperti ini penjelasannya.

- Tahap Pertama

 

Tahap ini adalah fase antara terjaga dan tertidur. Di fase ini pula kondisi mudah terbangun dapat terjadi.

- Tahap Kedua

Tidur mulai terasa dalam. Pernapasan dan detak jantung mulai teratur dan suhu tubuh sudah mulai menurun.

- Tahap Ketiga

Di tahap ini, tidur yang paling dalam terjadi. Pernapasan semakin melambat, otot menjadi lebih relaks, dan pertumbuhan serta perbaikan jaringan tubuh terjadi.

Ketiga tahapan di atas termasuk siklus non-rapid eye movement (NREM). Lama-kelamaan, Anda akan masuk ke tahap rapid eye-movement (REM). Dalam tahapan tersebut, mata Anda akan bergerak cepat ke kanan-kiri. Dalam siklus inilah mimpi terjadi beserta kondisi lainnya, seperti peningkatan aktivitas otak dan detak jantung.

Sementara itu, orang yang mudah terbangun saat tidur walaupun hanya dipicu oleh suara pelan, biasanya hanya terhenti di siklus NREM saja. Orang yang telah memasuki siklus REM akan lebih susah terbangun.

Karena, mereka sudah tidur terlalu dalam sama seperti orang yang masuk ke lubang. Semakin dalam ia terjatuh, makin susah pula untuk bangun kembali. Beberapa ahli sempat mengatakan kondisi mudah terbangun saat tidur dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan gangguan tidur.

Jika orang tua adalah morning person yang sangat suka bangun pagi dan mudah terbangun, maka Anda pun berpotensi untuk sama seperti itu. Aktivitas otak saat tidur juga dapat menjadi faktor.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 menunjukkan, orang yang memiliki tingkat aktivitas otak yang tinggi cenderung “bertahan” meski ada suara bising di sekitarnya. Lalu, adanya gangguan tidur pun sempat dihubungkan dengan masalah mudah terbangun.

Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, gejala yang ditimbulkan oleh keadaan ‘henti napas sementara’ saat tidur tersebut antara lain mengorok, sering mimpi buruk dan juga terbangun. Apabila sleep apnea itu berlangsung terus-menerus tanpa adanya pengobatan, maka otak penderitanya akan kekurangan oksigen.

Kekurangan oksigen akan menyebabkan gangguan pada otak. Alhasil, penderitanya akan mengalami penurunan kemampuan dalam menganalisis suatu hal, menyimpan memori atau mengingat sesuatu. Pada anak, itu bisa membuat IQ-nya menjadi rendah.

Jika Anda dalam keseharian suka mengonsumsi minuman beralkohol atau minum kopi dalam jumlah yang berlebihan, risiko mudah terbangun saat tidur juga lebih tinggi.

[NEXT]

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Jika disebabkan oleh faktor genetik, mungkin akan cukup sulit untuk menghilangkannya. Namun, bila Anda tidak ingin kualitas tidur terganggu dan bikin kondisi tubuh jadi tak segar keesokan harinya, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter menyarankan untuk segera tidur kembali saat terlanjur terbangun.

“Kalau waktu terbangun sudah lebih dari 30 menit, tubuh secara otomatis akan kesulitan untuk kembali ke mode tidur,” jelasnya. Jangan pula mengambil ponsel untuk membuka media sosial atau membalas pesan, itu hanya akan semakin menghilangkan rasa kantuk.

Kurangi kafein dan tinggalkan dulu segala masalah agar tidak waswas dan mudah terbangun. Lalu, cobalah buat kamar tidur Anda senyaman mungkin. Redupkan lampu, atur suhu pendingin ruangan, dan gunakan pakaian tidur yang nyaman.

Bila perlu, gunakan wewangian aromaterapi favorit. Sebelum tidur, Anda bisa mandi dulu dengan air hangat. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan orang mudah terbangun saat tidur. Apabila kondisi tersebut benar-benar mengganggu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sumber: Klikdokter

TAG

BERITA TERKAIT