Minggu, 05 Januari 2020 10:54
MQ-9 Reaper, (Foto: GA ASI)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani tewas dalam serangan Amerika Serikat di Baghdad, Irak,  Jumat (3/1/2020). Serangan dilakukan dengan drone MQ-9 Reaper.

 

Soleimani adalah sebagai tokoh terkuat kedua Iran. Pada hari itu, Soleimani tiba di Bandara Baghdad dengan pesawat dan dikawal dari bandara oleh sekutu Iraknya dalam konvoi dua mobil.
Saat itulah kendaraan dikuntit MQ-9 Reaper yang dikendalikan dari jarak jauh.

Setidaknya dua rudal ditembakkan ke iring-iringan itu, hingga menewaskan Soleimani dan penasihatnya, yang merupakan Komandan Militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis. Kedua mobil terbakar dan hancur.

MQ-9 Reaper produksi General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) merupakan penerus drone tempur MQ-1 Predator. 

 

Terbang perdana 2001, pesawat tempur tanpa awak (UAV) ini digunakan Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS serta Angkatan Udara Inggris sejak 2007.

Dalam operasi militer Amerika di Afganistan dan Irak, MQ-9 biasanya dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target. 

Pesawat dengan bentang sayap 20 meter ini berkecepatan 370 km per jam di atas ketinggian 15 ribu meter dan bisa menempuh jarak 6.000 km.

MQ-9 dilengkapi enam tempat amunisi di dalam pesawat, yang masing-masing bisa mengangkut beban 680 kg dan memungkinkan pengangkutan tangki bahan bakar eksternal.

Bagian bawah sayap tengah dapat masing-masing membawa munisi maksimum 270 kg, sementara sayap luar dapat membawa masing-masing maksimum 91 kg.

MQ-9 dengan dua tangki bahan bakar eksternal 450 kg dan 450 kg amunisi memiliki daya tahan 42 jam. 

MQ-9 Reaper memiliki daya tahan 14 jam saat terisi penuh dengan amunisi. MQ-9 membawa berbagai senjata termasuk GBU-12 Paveway II yang dipandu laser, AGM-114 Hellfire II rudal udara-ke-darat, AIM-9 Sidewinder, [17] dan GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM).  

Sistem dasar MQ-9 mengusung Sistem Penargetan Multi-Spektral, yang memiliki rangkaian sensor visual yang kuat untuk mencapai sasaran. MTS-B mengintegrasikan sensor inframerah, kamera TV warna / monokrom siang hari, kamera TV intensif gambar, pencari jangkauan laser / penentu, dan iluminator laser. 

Unit ini juga dilengkapi dengan sinar laser pencari sasaran, yang secara tepat menunjuk target untuk penggunaan amunisi berpemandu laser, seperti peluru kendali Paveway II.

Reaper juga dilengkapi dengan radar aperture sintetis untuk memungkinkan penargetan Munisi Gabungan Serangan Langsung Gabungan GBU-38 di masa mendatang. MQ-9 juga dapat menggunakan empat rudal Hellfire yang dipandu laser, Udara-ke-Tanah (AGM) -114, yang memberikan kerusakan sangat akurat.

Drone tempur ini juga memiliki kemampuan serangan terhadap drone lain. 

MQ-9 Reaper telah melakukan serangan udara-ke-udara pertamanya dengan menembak drone lain menggunakan rudal pencari panas dalam sebuah uji coba pada November 2017.

Sumber: The Sun, Militery, Nasional Interest

TAG

BERITA TERKAIT