Jumat, 03 Januari 2020 14:23
Peringatan Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama digelar di Wajo, Jumat (3/1/2020). Kegiatan diisi beragam acara.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,WAJO - Peringatan Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama digelar di Wajo, Jumat (3/1/2020). Kegiatan diisi beragam acara.

 

Ada penyerahan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun, kepada staf Kementerian Agama Kabupaten Wajo. Jumlahnya 34 orang. Diserahkan langsung Bupati Wajo, Amran Mahmud.

Selanjutnya penyerahan sertifikat tanah dari bupati kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H Anwar.

Ada juga penyerahan bantuan uang Rp50 juta kepada pengurus Masjid Nurul Yaqin Bola Bakkae, Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua dari Kementerian Agama Kabupaten Wajo.

 

Juga diserahkan SK kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo kepada penyuluh fungsional lingkup Kementerian Agama Kabupaten Wajo.

Dalam acara itu, juga smepat dibacakan sejarah singkat terbentuknya Departemen Agama di Kabupaten Wajo oleh Hj Nurul Hikmah S. Dia salah seorang staf Kementerian Agama Kabupaten Wajo.

Pada masa sebelum menjadi kabupaten, Wajo berstatus kewedanan. Wilayahnya meliputi tiga kewedanan yaitu Bone, Soppeng, dan Wajo. Biasa disebut sebagai Bosowa atau Tellumpocoe. Bone sebagai ibu kota kewedanan atas inisiatif pemerintah pusat. Menteri Agama, KH Ahmad Ashary pada waktu itu mendirikan Kantor Urusan Agama di Bone.

Pada tahun 1951 resmi dan terbentuk Kantor Urusan Agama di Kabupaten Bone dengan wilayah operasional meliputi tiga kewedanan, yakni Bone, Soppeng, dan Wajo.

Pada awal berdirinya, Departemen Agama hanya mengurusi urusan agama Islam. Khusus kewedanan Wajo ditunjuk sebagai kepala perwakilan urusan agama untuk menangani kegiatan administrasi sehari-hari.

Pada tahun 1951 telah dibangun sebuah gedung perkantoran yang berlokasi di Kota Sengkang. Beralamat di Jalan Olahraga, sekarang bernama Jalan Bali nomor 40 Sengkang.

Pada tahun 1960, kewedanan Wajo berubah statusnya menjadi daerah tingkat II Kabupaten Wajo. Pada waktu itu, Departemen Agama Kabupaten Wajo berstatus Kantor Urusan Agama perwakilan dan berubah menjadi dinas-dinas.

Dinas Urusan Agama Islam dipimpin H Muhammad Zubair, Dinas Penerangan Agama Islam, Dinas Pendidikan Agama Islam yang dipimpin H Muhammad Rauf Husain. Pengadilan Agama Sengkang yang dipimpin KH Hamzah Badawi kemudian pada tahun 1968 dinas-dinas itu disatukan dan dibentuk namanya menjadi kantor Departemen Agama Kabupaten Wajo.

Selanjutnya, Bupati Wajo Amran Mahmud membacakan pidato seragam Menteri Agama, Fachrul Razi. (Rasyid/Rakyatku.com)

TAG

BERITA TERKAIT