Kamis, 02 Januari 2020 13:40
Foto: Kompas.com
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan masih akan berlangsung hingga 7 Januari mendatang.

 

Hal ini dipaparkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

"Potensi hujan lebat 2-7 Januari di Jabodetabek," kata Dwikorita. Secara keseluruhan, Dwikorita mengatakan musim hujan akan mengalami peningkatan intensitas di bulan Januari. "Februari puncaknya. Bisa berlanjut sampai akhir Maret,"paparnya.

Mengantisipasi situasi tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan siap membantu dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mempercepat penurunan sekaligus rekayasa hujan agar intensitas hujan tidak terpusat pada 5 dan 6 Januari.

 

BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, jika arah angin ke timur, maka akan diturunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede.

Untuk membantu proses TMC tersebut, BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan dua jenis unit pesawat yakni CN295 dan Casa.

Menanggapi itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan upaya modifikasi awan hujan.

Hujan yang mengguyur Jakarta pada 1 Januari 2020 tercatat memecahkan rekor sejak 1996, menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Curah hujan tertinggi pada 1 Januari tercatat berlokasi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang mencapai 377 mm/hari.

BMKG juga mencatat intensitas hujan harian pada tahun-tahun ketika banjir besar melanda Jakarta.

1996: 216 mm/hari
2002: 168 mm/hari
2007: 340 mm/hari
2008: 250 mm/hari
2013: > 100m m/hari
2015: 277 mm/hari
2016: 100-150 mm/hari

Korban hipotermia dan tersengat listrik
Hingga Kamis (2/1/2019) pagi, terdapat 16 orang meninggal akibat banjir dengan rincian delapan orang di DKI Jakarta, satu orang di Kota Bekasi, tiga orang di Kota Depok, satu orang di Kota Bogor, satu orang di Kabupaten Bogor, satu orang di Kota Tangerang, dan satu orang di Tangerang Selatan.

Dari jumlah korban tersebut, setidaknya empat di antara mereka tewas akibat tersengat listrik dan tiga mengalami hiportermia.

Sumber: BBC Indonesia

TAG

BERITA TERKAIT