RAKYATKU.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim ratusan pasukan tambahan ke Timur Tengah.
Langkah itu diambil setelah demonstran pro-Iran menyerbu kompleks kedutaan AS di ibu kota Baghdad sambil meneriakkan "Kematian bagi Amerika!"
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan bahwa sekitar 750 tentara dari unit tanggap cepat Divisi Lintas Udara ke-82 siap untuk dikerahkan beberapa hari ke depan ke wilayah itu.
"Penempatan ini adalah tindakan yang tepat dan upaya pencegahan yang diambil sebagai tanggapan terhadap peningkatan tingkat ancaman terhadap personel dan fasilitas AS, seperti yang kita saksikan di Baghdad hari ini," katanya.
Pada hari Selasa, AS telah menerbangkan tim tanggapan cepat ke Baghdad untuk memperkuat kedutaannya.
Pengumuman Esper adalah langkah terbaru Washington untuk meningkatkan pertahanannya di kawasan itu, sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada Mei 2018.
Pada demontsran Irak menyerbu kedutaan besar AS karena marah atas serangan udara AS yang menewaskan dua lusin pejuang paramiliter pada hari Minggu.
Para pemrotes menuntut pengusiran pasukan Amerika dari Irak dan menyuarakan kesetiaan kepada jenderal Iran, Qasem Soleimani dari Garda Revolusi.