RAKYATKU.COM - Minggu pagi, 29 Desember 2019. Gereja West Freeway of Christ di White Settlement, Texas, sedang ramai. Kebaktian baru saja dimulai.
Seorang pria berjenggot terlihat ikut duduk dalam gereja. Tiba-tiba pria itu bangkit dari bangku panjang. Dia mengambil pistol dan menembak seorang anggota jemaat.
Sebuah video menunjukkan, sebelum menembak, pelaku sempat berbicara dengan seseorang.
Korban pertama bernama Richard White, seorang petugas keamanan. Sejak awal, dia curiga dengan gerak gerik pria penembak itu. Ternyata dia yang menjadi sasaran pertama.
Kepala tim keamanan gereja mengatakan, pelaku terlihat mengenakan jenggot palsu. Juga rambut palsu. Dia mengenakan jubah untuk menyembunyikan senjatanya.
Jack Wilson, mantan agen FBI, ada dalam ruangan ketika penembakan terjadi.
Saat tembakan dimulai, orang-orang berdiri antara dia dan penembak. Dia tidak bisa langsung menembak pelaku karena khawatir mengenai anggota jemaat.
Paroki kemudian terdengar berteriak dan terlihat merunduk di bawah bangku gereja. Sebagian besar jemaat berlindung dengan merundukkan kepala ke bawah meja.
Jack Wilson langsung bertindak. Dia menembak pelaku. Dalam hitungan enam detik, pelaku roboh. Darah segar mengucur dari kepalanya.
Wilson langsung mendekat dan merampas senapan milik pelaku. Dia juga menodongkan senjata mengantisipasi pelaku bangkit kembali. Ternyata, dia sudah tewas.
Dalam penembakan di gereja itu, dua orang tewas. Gereja saat itu dipadati lebih dari 240 umat paroki.
"Saya bersyukur kepada Allah bahwa saya telah diberkati dengan kemampuan dan keinginan untuk melayani dia dalam peran kepala keamanan di gereja," ujar Jack Wilson.
"Anda harus siap setiap saat, di semua tempat," lanjutnya saat konferensi pers, Senin (30/12/2019).
"Dan itulah yang saya perjuangkan, itulah cara saya mengajar, itulah cara saya ingin orang-orang mengerti jika mereka akan mengenakan senjata api untuk perlindungan pribadi untuk diri mereka sendiri, atau keluarga, atau siapa pun yang mereka perlu sadar bahwa itu bisa terjadi kapanpun dimanapun," tambah Wilson.