RAKYATKU.COM,SIDRAP - Desa Mario, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Awan tipis bergelayut pada Minggu sore (29/12/2019) itu.
Di bawah pohon nyiur yang berjejer rapi, terparkir puluhan mobil. Ada mobil keluaran terbaru dengan pelat masih putih. Juga sepeda motor. Keseluruhannya diperkirakan mencapai seratusan unit.
Area itu bukan terminal. Juga bukan pasar. Warga menyebut kawasan berbukit-bukit itu arena judi sabung ayam. Tidak mengherankan. Lokasi sabung ayam umumnya memang ramai dengan kendaraan mewah.
Biasanya, peserta judi sabung ayam langsung lari terbirit-birit saat mengetahui kehadiran polisi. Satu kali tembakan peringatan membuat mereka langsung mengosongkan lokasi.
Menariknya, di Desa Mario, peserta tidak lari. Mereka justru menantang aparat gabungan TNI-Polri. Bersenjata parang, mereka meminta aparat dari Polsek Pancarijang dan Polres Sidrap dibantu TNI, agar tidak mendekat.
Aparat pun memilih mundur. Kapolres Sidrap, AKBP Budi Wahyono mengatakan, pihaknya bukan mundur. Polisi tidak ingin terlibat kontak fisik. Tidak ingin ada korban jiwa.
Ini juga bagian dari strategi. Jumlah aparat saat itu lebih sedikit dibandingkan warga. Budi menambah jumlah personel sebelum kembali merapat ke lokasi.
Namun, saat kembali ke lokasi untuk kedua kalinya, peserta sudah bubar. Petugas tinggal mendapati arena judi. Semua properti di lokasi akhirnya dibakar petugas.
Kronologi Penggerebekan
Rencana penggerebekan dimulai pukul 08.45 wita. Personel Intel Kodim 1420/Sidrap mendapat informasi bahwa telah berlangsung kegiatan sabung ayam besar-besaran di Desa Mario.
Pada pukul 12.33 wita, personel Intel Kodim berkoordinasi dengan Kodim bersama dengan personel Den Intel Kodam XIV/Hasanuddin dan personel BNN Provinsi Sulsel.
Pukul 14.13 wita dilakukan koordinasi lewat telepon seluler dengan kepala Satuan Intelkam Polres Sidrap, tentang adanya kegiatan sabung ayam di Desa Mario tersebut.
Tim kemudian bergerak menuju ke lokasi sabung ayam menggunakan empat unit kendaraan roda empat. Tiba di lokasi, tim bergabung dengan personel Intel Polsek dan Polres.
"Namun saat tim menuju lokasi arena sabung ayam yang berjarak kurang lebih 100 meter dari posisi kendaraan dengan jalan kaki, sekelompok orang dengan menggunakan senjata tajam menghampiri tim dan melarang untuk melakukan pembubaran," ungkap Budi.
Selain melarang, sekelompok orang tersebut juga mengamuk dengan mengayunkan parang panjang dan melempar batu ke arah tim. Aparat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
"Karena kelompok orang bersenjata tajam tersebut terus menyerang, tim terpaksa mundur ke dekat TMP Mario dan melaksanakan koordinasi sekaligus meminta bantuan tenaga ke Kodim dan berkoordinasi ulang dengan Polres Sidrap," papar Budi.
Pukul 18.16 wita, tim bersama personel Polsek Pancarijang dan Polres Sidrap kembali ke lokasi. Namun kegiatan sudah selesai.