Senin, 30 Desember 2019 10:27
Aksi penyelamatan yang dilakukan tiga taruna Akmil asal Papua di perairan Raja Ampat, Sabtu (28/12/2019). (FOTO-FOTO: DOK PENDAM KASUARI)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,RAJA AMPAT - Sabtu siang, 28 Desember 2019. Langit Raja Ampat berselimut awan mendung pada pukul 12.01 WIT itu.

 

Satu unit perahu motor cepat melaju di laut biru. Ditumpangi tiga tentara muda. Putra asli Papua. Mereka taruna Akademi Militer (Akmil) tingkat IV di Magelang. 

Sama-sama putra asli Papua, tapi tidak sekampung. Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Daniel Mambrasar dari Raja Ampat, Sermatutar Bima Mahuse dari Merauke, dan Sermatutar Osvaldo Micibaroe dari Sorong Selatan.

Mereka menumpang perahu motor cepat atau speedboat itu dinakhodai ayah Daniel Mambrasar. Saat itu, mereka sedang dalam perjalanan pulang dari Friwen, Raja Ampat menuju Sorong. Mereka bertiga sempat mengisi liburan Natal di kampung Daniel.

 

Dalam perjalanan, mereka melihat speedboat lain melaju kencang. Putri Sion, namanya. Mengarah ke kapal layar yang dipakai turis untuk menyelam di sekitar Kabui Echo Resort Waisai. 

Terlihat perahu tersebut berusaha menghindari tabrakan dengan kapal layar. Namun, nakhodanya tidak melihat ada sekoci gandengan yang ditarik kapal layar itu. Tabrakan tidak terelakkan. Lambung kiri perahu itu robek besar.

Daniel Mambrasar langsung meminta ayahnya, yang menakhodai perahu, agar merapat ke lokasi. Dari kejauhan terdengar teriakan histeris para penumpang.

Daniel Mambrasar dan Bima Mahuse meloncat ke laut. Keduanya berenang menuju perahu Putri Sion yang nyaris tenggelam. Evakuasi korban dilakukan sangat cepat. Berharap tidak ada yang tenggelam.

Rekannya, Osvaldo Micibaroe menunggu di atas perahu. Membantu menarik korban naik ke perahu mereka.

Seluruh penumpang dan kru berhasil diselamatkan. Termasuk barang-barangnya. Mereka lalu dievakuasi ke Kabui Echo Resort menggunakan perahu Daniel Mambrasar.

Sementara perahu Putri Sion lalu ditarik dari laut ke bibir pantai untuk memudahkan evakuasi lanjutan oleh Tim SAR yang tiba di lokasi kecelakaan kapal laut itu.

"Apa yang mereka lakukan ini murni aksi spontan saat melihat kesulitan yang dialami warga masyarakat. Sebutan apa yang pantas untuk mengapresiasi sikap dan tindakan yang telah mereka lakukan, tentu masyarakat sendiri yang bisa menilainya," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Andi Gus Wulandri SIP dalam keterangan tertulis.

Ketiga taruna itu berencana kembali ke Akmil di Magelang, Jawa Tengah pada Selasa (31/12/2019). Mereka membawa cerita yang bakal dikenang seumur hidup.

TAG

BERITA TERKAIT