RAKYATKU.COM - Lebih dari 235.000 orang telah meninggalkan wilayah Idlib selama dua minggu terakhir. Hal tersebut diungkapkan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
Sementara itu, serangan udara dari pasukan pemerintah Rusia dan Suriah yang menargetkan benteng oposisi utama terakhir Suriah masih berlangsung, dikutip dari Aljazeera, Minggu (29/12/2019).
Pemindahan massal antara 12-25 Desember telah membuat wilayah Maaret al-Numan di Idlib selatan hampir kosong. Hal itu kata badan kemanusiaan PBB OCHA, Jumat.
"Dengan eskalasi kekerasan terbaru di Suriah barat laut, warga sipil di gubernur Idlib sekali lagi menderita akibat konsekuensi permusuhan," katanya.
Sejak pertengahan Desember, pasukan yang didukung Rusia terus melakukan serangan terhadap para pejuang bersenjata di Idlib selatan. Meskipun ada kesepakatan gencatan senjata pada Agustus dan seruan untuk melucuti eskalasi dari Turki, Prancis, dan PBB.