Jumat, 27 Desember 2019 16:05
Aksi warga di Keera beberapa waktu lalu.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,WAJO - Sejumlah warga baru saja melintas. Tiba-tiba ada suara teriakan. Terdengar membentak. Rombongan yang menggunakan mobil itu diminta berhenti.

 

Rombongan diminta kembali ke pos jaga. Setelah itu tiga warga mengakul dipukuli. Pelakunya, diduga oknum anggota Brimob yang sedang berjaga-jaga di kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV.

Peristiwa itu terjadi di pos penjagaan PTPN XIV Keera, Rabu (25/12/2019). Ketiga korban, yakni Ade, Rian, dan Hamsariadi mengaku tidak tahu menahu mengapa mereka dipukuli.

Saat mengadu ke DPRD Wajo, perwakilan warga, Ambo Ela mengatakan, mereka hanya melintas di jalan umum. Jalan itu menghubungkan Kecamatan Keera dan Kecamatan Gilireng.

 

"Warga sudah resah. Ini merupakan bukti bahwa perbuatan oknum anggota Brimob sudah mencoreng nama baik kesatuan. Tegas kami sampaikan kepada dewan terhormat," ujar Ambo Ela.

Saat ini PTPN dengan warga memang sedang terlibat konflik soal pemetaan lahan. Menurut Ambo Ela, warga menjaga kesepakatan untuk menahan diri.

"Kami resah sesungguhnya dengan kehadiran oknum Brimob," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Taqwa Gaffar yang menerima aspirasi masyarakat menyarankan kepada warga untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Wajo.

"Kita akan kawal aspirasi ini, nanti kita akan undang Kapolres Wajo. Jika ada kejadian seperti itu, silakan lapor ke Propam dulu," katanya. 

Hingga berita ini diterbitkan, oknum Brimob dan pihak PTPN IV belum berhasil dikonfirmasi. (Rasyid/Rakyatku.com)
 

TAG

BERITA TERKAIT