Jumat, 27 Desember 2019 09:41
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Setidaknya 16 orang tewas setelah topan melanda Filipina pada malam Natal. Topan itu menghancurkan negara yang sebagian besar beragama Katolik itu di tengah perayaan keagamaan.

 

Topan Phanfone pertama kali terjadi pada Selasa malam. Tetapi terus menghancurkan negara itu sepanjang Hari Natal, dikutip dari Daily Star, Jumat (27/12/2019).

Angin hingga 18 mph telah direkam di beberapa daerah. Angin kencang merobohkan atap rumah dan menjatuhkan tiang listrik di desa-desa. Dan beberapa daerah wisata populer di Visayas. Juga pusat pusat Filipina.

Internet dan jaringan seluler masih terputus di daerah yang rusak paling parah. Pejabat agensi bencana mengatakan, 16 orang telah dikonfirmasi tewas. Termasuk seorang bocah lelaki berusia tiga tahun.

 

Seorang petugas polisi tewas setelah tersengat listrik oleh sebuah tiang listrik saat sedang berpatroli, menurut media setempat.

Sebagian besar kematian yang tercatat terjadi di provinsi pusat Iloilo, Capiz, dan Leyte. Tingkat kerusakan sepenuhnya belum diketahui, dan para pejabat memperkirakan jumlah kematian akan meningkat.

Topan Phanfone yang dikenal secara lokal sebagai Topan Ursula. Bencana itu memaksa lebih dari 15.000 orang berusaha melakukan perjalanan untuk Natal.

Lebih dari 58.000 orang telah diungsikan dari rumah mereka pada saat Phanfone mendarat.

Filipina melihat rata-rata 20 topan dalam setahun. Topan yang paling menghancurkan adalah Topan Haiyan, yang menewaskan 6.340 orang pada 2013.

TAG

BERITA TERKAIT