Kamis, 26 Desember 2019 01:00
Rabeeha Abdurehim
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Rabeeha Abdurehim datang ke auditorium dengan anggun. Mengenakan toga dan jubah. Tiba-tiba bayangan menerima medali emas dari presiden, buyar.

 

Rabeeha Abdurehim adalah mahasiswi Komunikasi Massa Universitas Pondicherry, India. Dalam prosesi wisuda yang dihadiri Presiden India, Ram Nath Kovind, dia dijadwalkan menerima medali emas.

Senin (23/12/2019) itu, dia berjalan pelan memasuki auditorium. Hampir bersamaan dengan kedatangan presiden. Namun, pasukan pengamanan presiden (paspampres) melarang dia masuk, bahkan mengusirnya.

"Saya tiba di sini ketika presiden datang. Mereka (paspampres) menyuruh saya keluar," katanya seperti dikutip dari Indian News Channel News 18.

 

"Mungkin karena penentangan saya terhadap CAA (Citizenship Amendment Act) dan karena ikut unjuk rasa atas masalah ini," katanya kepada media.

Dengan nada berapi-api, dia menganggap langkah menghambat dia dalam prosesi wisuda itu merupakan penghinaan bagi semua orang di India yang sedang berjuang sekarang.

Rabeeha Abdurehim akhirnya diizinkan masuk. Namun, presiden telah meninggalkan tempat itu. Dia dipanggil ke atas panggung. Dia mengambil sertifikat. Namun, dia menolak medali emasnya. 

"Saya menolak medali emas. Saya orang yang berpendidikan dan saya tidak ingin medali emas memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan. Dan ini adalah protes dan solidaritas saya dengan semua orang yang berperang melawan CAA dan NRC, di mana saja," katanya.

Dia menceritakan insiden itu di Facebook dalam sebuah postingan panjang. Dia menulis tentang seberapa besar arti medali baginya dan apa yang diserahkannya. 

Dia mengakhiri postingan dengan kalimat, "Saya merasa tenang karena saya dapat mengambil sikap sebagai pemuda berpendidikan."

TAG

BERITA TERKAIT