Rabu, 25 Desember 2019 03:30
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Forbes)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Ada yang berbeda pada musim dingin di ibu kota Rusia, Moskow, tahun ini. Moskow yang biasanya pada musim dingin tertutupi salju dengan suhu di bawah titik beku, tahun ini justru tidak.

 

Sudah dua pekan terakhir ini, suhu di Moskow sewaktu-waktu mencapai 4 deratat Celcius dan diperkirakan akan mencapaisetinggi 7 Celcius pada pekan depan. Padahal, suhu normal di Moskow saat memasuki bulan Desember sekitar minus 6 Celcius.

Dilansir AFP, Presiden Rusia Vladimir Putin enggan mengakui adanya hubungan antara aktivitas manusia dan pemanasan global. 

Pada konferensi pers tahunan akhir tahun lalu, dia kembali menegaskan tidak ada yang memastikan soal perubahan iklim meskipun dia juga mengakui pemanasan global dapat menjadi bencana besar bagi negaranya. 

 

Hal tersebut karena tingkat pemanasan global di Rusia 2,5 persen lebih tinggi daripada tempat lain di planet ini.

"Untuk negara kita, proses ini sangat serius," katanya.

Putin mengatakan, perubahan iklim khususnya di wilayah Rusia yang memiliki banyak lapisan es tebal perlu diwaspadai. Menurutnya hal, itu memiliki konsekuensi yang begitu besar.

"Bisa ada konsekuensi yang sangat besar jika mencair," ujar Putin mengingatkan.

Hal unik lainnya tampak di kebun raya Universitas Negeri Moskow. (Tumbuhan) Rhododendron saat ini telah muncul tetesan salju, dan tanaman crocus juga sudah mulai tumbuh. Pengunjung pun mengaku senang dengan kondisi iklim seperti ini.

"Saya suka cuaca ini, ini musim dingin Eropa yang normal," kata seorang pengunjung, pensiunan Svetlana Zolotukhina.

Masih soal cuaca unik di Moskow, menurut kantor Meteorologi Rusia, Rosgidromet, Moskow, dengan populasi 12 juta, Moskow mengalami tahun terpanas pada tahun ini sejak pencatatan dimulai satu setengah abad yang lalu. Tetapi dia mengaku tetap berhati-hati soal kemungkinan perbaikan perubahan iklim, dengan mengatakan suhu hangat saat ini dapat disebabkan oleh topan yang datang dari Atlantik.

Musim panas ini, wilayah luas Siberia hancur akibat kebakaran hutan, yang oleh para ahli terkait langsung dengan efek perubahan iklim. Namun demikian, di satu resor ski Moskow, di mana 20 piste harus ditutup karena suhunya terlalu hangat bahkan untuk salju buatan.

TAG

BERITA TERKAIT