RAKYATKU.COM, KUALA LUMPUR - Najib Razak telah mengambil 'sumpah laknat' untuk menyangkal pernyataan mantan komando Azilah Hadri bahwa ia memberikan perintah untuk membunuh Altantuya Shaariibuu, warga negara Mongolia.
Najib melakukan sumpahnya hari ini, di Masjid Jamek setelah salat Jumat.
"Pada hari Jumat suci ini dan di masjid suci ini, dengan ini saya bersumpah bahwa saya tidak pernah memerintahkan seseorang untuk membunuh wanita Mongolia Altantuya Shaariibuu," kata Najib, dikutip The Star.
"Lebih dari itu, saya belum pernah bertemu atau bahkan mengenalnya," katanya di depan seluruh jemaat.
Mantan perdana menteri Malaysia itu mengambil sumpah didampingi oleh istrinya Rosmah Mansor dan mantan wakil perdana menteri Ahmad Zahid Hamidi.
Azilah 'menjatuhkan bom' baru-baru ini ketika ia mengajukan pernyataan 17 halaman, yang mengklaim bahwa ia telah membunuh Altantuya atas perintah Najib, yang saat itu wakil perdana menteri.
Dokumen itu diajukan oleh pengacaranya pada 17 Oktober sebagai bagian dari permohonannya dalam meminta peninjauan kembali atas hukuman mati wajib.
Apa itu sumpah laknat
Dalam bahasa Melayu Sumpah berarti 'sumpah' dan laknat adalah 'mengutuk'. Ini merupakan ikrar Muslim untuk mengutuk seseorang atau orang lain yang melakukan tindakan tertentu.
Namun, itu tidak secara resmi diakui dalam hukum Syariah Malaysia.
Ini berbeda dengan sumpah yang dibuat di pengadilan syariah, di mana seseorang akan bersumpah atas nama Tuhan.